Berikut ini adalah perkiraan apa yang bakal terjadi pada saya (dan juga Anda) jika terjadi gempa besar saat saya berada di lingkungan rumah (misalnya di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur).
Misalnya di rumah saya saat gempa besar terjadi ada cukup makanan serta air bersih untuk minum & air bersih untuk sanitasi untuk 1 minggu. Namun ada tetangga yang gak punya makanan dan lain-lain, pasti saya akan membagi apa yang saya punya, sehingga persediaan saya bisa berkurang beberapa hari. Lalu dalam beberapa hari kemudian saya dan tetangga saya tak punya makanan dan air bersih lagi.
Lalu saya menunggu bantuan dari BNPB, Tim SAR, atau badan-badan lain? Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) begitu luas, apakah bantuan bisa merata, termasuk ke Rawamangun? Belajar dari bencana gempa besar di Aceh dan wilayah lain, maka kita sudah lihat ada wilayah tertentu yang tidak tersentuh bantuan hingga 1 minggu lamanya. Tanpa makanan, minuman, air bersih, obat obatan, tanpa listrik, tanpa telekomunikasi? Pasti itu situasi yang memilukan.
Karena bantuan gak bisa dipastikan datangnya, maka mungkin saya berpikir untuk mengungsi ke arah Timur Jakarta (tidak  ke arah Barat & Selatan yang juga hancur), yaitu Bekasi yang juga hancur, Krawang juga hancur. Mungkin Indramayu, Cirebon tidak terlalu hancur, tapi itu jauh sekali dari Jakarta dan banyak jalan yang terputus. BBM pun hanya punya sedikit. Mengerikan.
Semoga artikel ini bisa menggugah semua pemangku kepentingan agar bergerak terus merancang mitigasi bencana gempa & tsunami besar.
M. Jojo Rahardjo
Menulis belasan artikel sepanjang 2016-2018 bertopik bencana gempa & tsunami. Lihat wawancara Metro TV setelah terjadinya gempa & tsunami besar di Sulteng (klik di sini )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H