Ada beberapa aplikasi mindfulness yang sering diulas oleh beberapa ahli dan media, seperti terlihat di gambar paling atas dari artikel ini.
Namun sayangnya tidak satupun aplikasi mindfulness ini yang berbahasa Indonesia. Artinya belum ada aplikasi yang serius ditujukan untuk pasar Indonesia. Padahal kita butuh produktivitas meningkat. Tanpa kesehatan mental yang baik sulit untuk meningkatkan produktivitas. Sementara itu kesehatan mental yang baik bisa ditingkatkan dengan mindfulness program yang ada di aplikasi.
Aplikasi HEADSPACE yang dibuat oleh Andy Puddicombe (pernah menjadi Buddhist monk) adalah salah satu aplikasi yang memiliki nilai ratusan juta dolar. Padahal aplikasi ini amat spesifik membimbing penggunanya dalam bermeditasi yang hanya satu bagian dari mindfulness practice.
Tidak semua orang bersedia membaca 1 buku tebal hanya untuk mendapatkan produktivitas (melalui metode mindfulness). Oleh karena itu dibutuhkan 1 aplikasi yang bisa memberikan bimbingan praktis dalam memperolah produktivitas (melalui metode mindfulness).
Apakah aplikasi seperti itu tergolong startup?
Startup menurut definisinya: usaha yang baru berjalan dan menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan core business-nya dan memecahkan sebuah masalah di masyarakat. Bisnis itu juga memiliki sifat disruptive di dalam sebuah pasar/industri yang sudah ada atau bahkan menciptakan sebuah industri baru.
Apakah aplikasi seperti yang saya sudah jelaskan di atas bisa menjadi startup business yang berhasil nantinya?
Produktivitas tentu saja dibutuhkan oleh semua orang, dari kelas bawah, hingga kelas atas, dari yang muda hingga tua, dari yang masih merangkak hingga yang sudah di puncak. Semua membutuhkan produktivitas, bahkan pemerintah juga sangat menginginkan masyarakatnya untuk menjadi produktif.
Jadi tunggu apa lagi?
M. Jojo Rahardjo
Sejak 2015 menulis ratusan artikel & video seputar topik fungsi otak dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan, terutama aspek produktivitas.