Lagi-lagi kita membahas NARCISSISM. Ngapain kita ngomong narcissism lagi?
Pertama: narcissism itu bisa menjadi gangguan yang serius dari beberapa orang di sekitar Anda, bahkan bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental dan produktivitas Anda. Untuk ruang lingkup yang lebih luas narcissism merusak dunia politik, dan merusak negara, bahkan kemanusiaan.
Kedua: diperkirakan oleh para ahli ada 5 persen dari orang yang ada di sekitar Anda menyandang narcissism. Itu artinya bisa orangtua, adik, kakak, anak, saudara, teman, tetangga, teman kerja, bos, pasangan hidup, politisi, wakil rakyat gubernur, bupati, presiden, atau siapapun.
Ketiga: narcissism yang  dimaksud adalah narcissism dengan tingkat yang "parah" yang nanti akan dijelaskan.
Keempat: jika kita memiliki pengetahuan yang cukup tentang narcissism, maka tentu perjalanan hidup kita akan lebih lancar.
Jadi ngomongin narcissism itu lumayan penting, bukan?
Apalagi kita sekarang sedang menjelang tahun politik 2024. Tentu pengetahuan tentang narcissim ini menjadi penting, sehingga Anda semua bisa ikut mencegah Indonesia dikuasai oleh para narcissists.
Jadi, seberapa besar bahaya narcissism jika dibiarkan? Yuk kita bahas.
Narcissim Sekarang Menjadi Bahasan yang Populer di Dunia
Ada banyak buku mengenai narcissism. Saya punya belasan buku versi PDF-nya. Jika Anda mau, akan saya share. Jadi silakan hubungi saya bagi yang tertarik.
Ini ada 2 contoh buku dengan dengan judul yang bagus: "Dealing with a Narcissist" dan "How to Deal with Narcissist" (lihat gambar).
NARCISSIST = TOXIC PERSON. Artinya Anda harus berhati-hati jika ada orang dengan ciri narcissist di dekat Anda atau berada di lingkungan Anda, baik itu di rumah, di sekitar rumah, tempat kerja, di tempat nongkrong, di negeri yang Anda tinggali untuk mencari penghidupan yang layak, atau di tempat di mana Anda biasa menghabiskan waktu sehari-hari.
Mengapa harus berhati-hati? Karena narcissist bisa menjadi toxic bagi siapapun yang kurang paham narcissism.
Ciri Narcissist
Kata narcissist itu dalam bahasa Inggris, sedangkan dalam bahasa Indonesia kita sering mendengar disebut dengan kata narsis.
Dari kata narsis yang sering kita dengar itu, setidaknya Anda punya gambaran sekilas tentang narcissist itu.
Ini daftar dari ciri narcissist seperti terlihat dalam gambar di bawah ini:
Di gambar lain (lihat gambar di bawah) ada peringatan di bagian bawah agar tidak merekrut mereka yang memiliki ciri narcissist. Jika Anda sedang mencari karyawan atau mencari manajer atau CEO, maka jangan merekrut mereka yang memiliki ciri dari 3 personalities ini: narcissist, machiavellian, & psychopath. Alasannya tentu banyak dibahas oleh para ahli. Gambar di bawah ini menunjukkan, bahwa setiap mereka yang memiliki ciri psychopath atau machiavellian, maka mereka juga akan memiliki ciri narcissist.
If you can avoid it, don't hire them.Â
If you have them, don't promote them.
Saran itu kedengarannya jahat ya? Namun ini berdasar pada riset, bahwa narcissist memang bisa membuat gangguan di sebuah organisasi, kelompok, atau masyarakat dan tentu saja orang-orang yang berada di sekitarnya.
Peringatan ini disampaikan oleh Birgit Schyns dari Neoma Business School di Perancis yang termasuk 10 besar business school di dunia. Peringatan ini tidak mengherankan, karena narcissism adalah bagian dari antisocial personality disorder (ASPD) atau mental health disorder (itu sebutan ilmiahnya, ya).
Di gambar di atas tadi ada 15 signs atau 15 ciri dari mereka. 15 ciri ini gabungan dari 3 personalities yang sekarang sering banget disebut saat seorang ahli menganalisa seseorang yang biasanya public figure atau pemimpin yang sedang mendapat sorotan masyarakat. Namun, mungkin sebutan ini masih belum populer di Indonesia.
Tiga personalities yang sering disebut itu adalah Dark Triad Personality, yaitu gabungan dari 3 personalities: narcissism, machiavellianism, dan psychopathy. Dark Triad Personality ini memang sering membuat "gangguan" pada orang sekelilingnya bahkan kemanusiaan (secara luas). Beberapa pemimpin dunia yang saat ini sedang "berkuasa" disebut para ahli memiliki personality ini.
Meski ada ahli yang menyebut semua ciri itu dengan sebutan Dark Triad Personality, namun ahli lain menyebut 15 ciri itu sebagai ciri narcissist saja atau ciri sociopath saja.
==O==
Ini gambar lainnya (lihat gambar di bawah) untuk menunjukkan beberapa cirinya. Sepintas terlihat berbeda, namun ini hanya cara yang berbeda untuk menunjukkan beberapa ciri narcissist.
Gambar ini dikeluarkan oleh BCG, satu head hunter khusus di Amerika untuk mereka yang bergerak di bidang hukum, seperti pengacara.
Tiga gambar di atas tadi adalah contoh beberapa peringatan yang dibuat agar Anda berhati-hati pada narcissist di lingkungan kerja.
==o==
Nah, ini gambar Elon Musk dan tweet-nya yang mengakui, bahwa ia memang seorang narcissist. Ini adalah salah satu tweet-nya untuk merespon serangan orang-orang pada Elon bahwa dirinya adalah narcissist (lihat gambar).
Mengenai ciri narcissist pada Elon Musk, saya sudah menulis satu artikel yang lumayan panjang. Silakan baca artikel itu yang diterbitkan di Kompasiana ini (Kata Elon: If I am a narcissist (which might be true), at least I am a useful one.
Mungkin sekali Elon tidak membaca bahasan para ahli, bahwa para narcissists yang menjadi pemimpin dunia sejak awal peradaban manusia adalah orang yang mudah sekali menumpahkan darah masyarakat atau menghasilkan kerugian atau membuat banyak orang menderita. Psychopath seperti serial killer "hanya" menumpahkan darah beberapa orang saja, namun narcissist seperti Hitler (karena ia seorang pemimpin politik) telah menewaskan lebih dari 50 juta orang dari berbagai negara dalam PD2. Tentu Hitler bukan sekedar narcissist saja, tetapi juga seorang dengan ciri Dark Triad Personality.
Itu artinya narcissist tidak peduli pada kepentingan orang lain, kecuali kepentingannya sendiri, yaitu kemasyhurannya (dari kekuasaannya yang besar).
==o==
Ini juga gambar yang bagus untuk merinci apa saja ciri narcissist. Ada 9 ciri utama di sini yang diwakili melalui 9 kartun atau 9 simbol yang lumayan tepat. (lihat gambar di bawah).
Merangkum Isi Semua Gambar yang Membahas Ciri Narcissist
Pembahasan gambar-gambar tadi jika satu per satu tentu akan panjang sekali. Oleh karena itu, saya akan bahas ringkasan atau rangkuman dari berbagai gambar tadi yang akan lebih menjelaskan tentang ciri narcissist dan sekaligus juga definisi narcissism (lihat gambar).
NARCISSIM = GRANDIOSITY
Pada dasarnya narcissism adalah grandiosity. Di bahasa Indonesia dikenal istilah waham (kebesaran) atau megalomania yang artinya seputar delusi atau bahkan halusinasi tentang dirinya yang besar, hebat, spesial, suci, bahkan sering mengira dirinya memiliki hubungan dekat dengan tuhan atau dunia spritualisme alias gaib.
Waham (kebesaran) atau megalomania juga dekat dengan sebutan schizophrenia, karena penderitanya yakin apa yang dipikirkannya atau dibayangkannya adalah nyata, terutama tentang dirinya yang besar dan seterusnya.
Jangan lupa, bahwa narcissism disebut sebagai mental health disorder. Artinya mereka tidak sehat secara mental, namun mereka terlihat sekilas seperti orang normal.
Gara-gara grandiosity itu, bisa memunculkan perilaku-perilaku yang khas, seperti:
- self centered
- need a lot admiration
- dominance
Self Centered
Semua untuk dirinya, semua tentang dirinya. Apapun yang dilakukan untuk kepentingan dirinya.
Narcissist sering menampilkan dirinya seperti pemimpin besar, sukses, kaya, penuh ide besar, progresif, pintar, suci, spiritualis, dan lain-lain. Namun sebenarnya ia melihat dunia itu kejam pada dirinya. Setidaknya pandangan itu terbangun saat ia masih belum dewasa, lalu tertanam terus ke masa dewasanya. Itu sebabnya ia terus melakukan apapun untuk kepentingan dirinya sendiri atau untuk menolong dirinya sendiri.
Karena merasa dunia kejam pada dirinya, maka narcissist fokus melakukan apapun untuk membela dirinya sendiri, sehingga ia lupa untuk memperhatikan kepentingan orang lain. Ia menjadi nyaris tak punya empathy, karena mengejar kepentingannya sendiri untuk menolong dirinya sendiri.
Jika narcissist nampak dermawan, atau nampak punya empathy, maka itu adalah pencitraan, karena narcissist sangat membutuhkan puja-puji. Misalnya dengan cara memamerkan sumbangan yang diberikan, atau memamerkan bantuan yang diberikannya.
Kita lihat perilaku yang seperti itu kebetulan adalah khas perilaku politisi, bukan? Tentu itu tidak menguntungkan bagi masyarakat, karena politisi memiliki posisi strategis di masyarakat, yaitu bisa menentukan kemana arah Indonesia bergerak.
Dalam hal soal empathy dan perbuatan bajik, ada perbedaan yang jauh antara altruist dan narcissist.
Altruist adalah orang yang memiliki dorongan besar yang muncul secara alamiah atau spontan untuk membantu orang lain, termasuk membantu hewan atau alam. Ciri menonjol seorang altruist yang tidak dimiliki orang biasa adalah: rela mengorbankan dirinya sendiri (saat menolong orang lain).
Itu sebabnya ada gerakan bernama effective altruism untuk menjaga agar para altruists menyalurkan bantuannya secara efektif, atau tidak menyasar kesana-kemari. Saya juga sudah pernah membahas ini dalam beberapa video saya sebelumnya, juga dalam beberapa artikel.
Sedangkan narcissist hanya akan melakukan perbuatan membantu orang lain jika itu bisa dipamerkan. Kadang mereka beralasan begini: saya pamerkan bantuan saya ini supaya orang lain melakukan hal yang sama, sehingga lebih banyak yang membantu.
Need a lot of Admiration
Narcissist membutuhkan puja-puji sangat besar, hingga sering membuat mulut orang lain ternganga keheranan.
Ia akan merekayasa seolah memiliki prestasi ini-itu atau memiliki bakat ini-itu, dan lain-lain. Bahkan ia merekayasa mendapat berbagai award atau merekayasa berbagai pengakuan dari berbagai pihak atau lembaga. Mereka berdalih, bahwa ini adalah tuntutan zaman yang sangat kompetitif.
Jika narcissist menjadi pengusaha atau politisi, maka atas nama marketing strategy, mereka ini kerap berbohong. Bahkan para ahli menyebut: banyak narcissist yang pantas disebut pathological liar, karena berbohong tanpa tujuan dan terlalu sering. Istri atau keluarganya sekalipun bisa ia jadikan tameng untuk berbohong.
Kebutuhan pada puja-puji ini mengakibatkan mereka anti kritik. Ada yang mampu menyembunyikan kemarahannya saat dikritik, misalnya dengan senyum-senyum atau tetap berbicara dengan gaya santun, tapi ada juga yang langsung meledak.
Oleh karena itu para narcissist pasti akan memilih orang-orang dekatnya hanya yang bersedia atau tak punya pilihan untuk selalu memberi puja-puji padanya, bukan tukang kritik dirinya.
Jika Anda menyimak kisah Hitler dan inner circle-nya, maka akan kita lihat inner circle-nya adalah para yes-men yang tentu saja mereka ini para yes-men yang memiliki berbagai kapasitas tertentu yang dibutuhkan Hitler untuk menjadi penguasa dunia. Hitler akhirnya gagal juga, karena para narcissist memang mudah sekali melambung ke atas, namun akhirnya jatuh terjerembab keras sekali.
Hitler dulu memicu perang dunia 2. Dan di masa sekarang ini yang menurut para ahli bisa memicu perang dunia 3 adalah Vladimir Putin, yang "memimpin" Rusia sejak 1999. Masih ada beberapa pemimpin dan pengusaha besar yang masuk dalam daftar narcissist dunia. Di antaranya itu adalah Vladimir Putin dan Elon Musk, juga Donald Trump.
Di Indonesia tentu saja ada juga. Nanti akan saya bahas di artikel selanjutnya. Mereka kebanyakan dari dunia politik.
Meski mereka sering disebut pemimpin besar, namun sebenarnya mereka ini rapuh. Mungkin sekali karena hidupnya penuh kecemasan atau hidupnya tidak dijalani dengan normal atau tidak dijalani dengan kebahagiaan.
Hitler hidup dengan obat-obatan, bahkan bunuh diri saat ia bakal ditangkap tentara Rusia yang sudah memasuki Berlin. Hitler saat itu berlidung dalam bunker bersama beberapa orang kepercayaannya yang juga ikut bunuh diri.
Contoh lainnya adalah Alexander the Great (karena paranoid) membunuh beberapa orang kepercayaannya yang dicurigai berkhianat padanya. Iapun mati sangat muda sekali setelah kecanduan alkohol di masa terakhir hidupnya. Alexander bahkan berkuasa hanya sebentar saja, yaitu beberapa tahun saja.
Dominance
Sudah pasti narcissist merasa dominan terhadap orang lain, karena narcissist merasa dirinya besar, hebat, terbaik dan seterusnya. Ia merasa punya hak atau previlege yang lebih besar dari orang lain. Misalnya orang lain tidak pantas untuk menduduki posisi tertentu atau jabatan presiden kecuali dia, sehingga ia akan merebut jabatan itu atau tak mau turun atau digantikan oleh orang lain.
Jika ia mencalonkan diri untuk menjadi presiden, gubernur atau jabatan lain, maka ia akan menggunakan cara hitam, yaitu menjelek-jelekkan calon lain dengan menunggangi agama, menyebar fitnah, membuat tuduhan palsu, dan lain-lain. Misalnya ia akan menuduh atau menyebarkan kepada masyarakat awam, bahwa lawannya adalah penista agama, PKI, agen Cina, planga-plongo, dan lain-lain.
Ia melakukan semua itu dengan serius atau dengan meyakini 100% bahwa apa yang ia tuduhkan itu memang benar, sehingga masyarakat awam menjadi ikutan percaya.
Di lingkungan kerja, narcissist sudah pasti akan menjadi toxic bagi rekan kerja lainnya. Ia akan menjatuhkan pesaingnya dengan cara apapun. Tak boleh ada orang lain yang boleh diakui sebaik dirinya atau lebih baik dari dirinya.
Di dunia pertemanan, narcissist hanya mau membantu teman-temannya untuk mendapat puja-puji. Ia tidak akan membantu teman yang bakal menjadi lebih besar dari dirinya. Malahan ia akan berusaha untuk menjatuhkan teman yang berpotensi menjadi besar.
Tadi sudah saya beri kutipan dari sekolah bisnis di Perancis yang menganjurkan agar tidak merekrut mereka yang memiliki ciri narcissist. Sedangkan perusahaan rekruitment di Amerika menganjurkan agar waspada pada narcissist dengan memberikan beberapa cirinya.
Jadi narcissist itu memang toxic bagi lingkungannya, bagi negara, bahkan bagi kemanusiaan.
Penutup
Meski Anda sudah tahu beberapa ciri utamanya, namun hati-hati jika menyebut seorang anak memiliki ciri narcissist, karena anak masih terus berkembang, sehingga masih bisa terus berubah.
Betul, bahwa narcissist bisa disebabkan oleh faktor keturunan, namun banyak ahli yang menyebut faktor lingkungan memiliki peran lebih besar. Itu juga berarti, meski seorang anak bisa menjadi narcissist karena faktor keturunan, namun perkembangan narcissism pada anak bisa dicegah melalui parenting yang tepat atau oleh lingkungan atau tradisi yang berlaku di sekitarnya.
Jadi memang perlu mengawasi perkembangan seorang anak agar tumbuh tidak menjadi seorang narcissist.
Ada banyak cara yang telah disediakan para ahli untuk soal mencegah anak menuju narcissism ini. Namun kita mungkin cukup mengambil pelajaran dari catatan sejarah di masa lampau yang menyebutkan bahwa keluarga kerajaan atau keluarga kekaisaran memang selalu mengajarkan keturunannya untuk menjadi narcissist, yaitu mengajarkan atau menanamkan keyakinan pada anak-anak mereka sejak kecil sekali, bahwa mereka itu spesial, ditakdirkan untuk menjadi pemimpin besar, ditakdirkan memiliki semua kehebatan, bahkan keturunan dewa-dewi dan lain sebagainya Tentu saja mereka bermaksud untuk memberikan kepercayaan diri yang besar, namun dengan cara yang sesat.
Jangan ditiru cara-cara para raja atau kaisar di jaman dahulu itu dalam mendidik anak-anaknya. Bahkan jangan biarkan anak-anak Anda mengembangkan ciri narcissist-nya. Itu harus dicegah.
M. Jojo Rahardjo
Selain dalam bentuk text (artikel di atas), saya juga telah membuat versi videonya yang sudah dilengkapi dengan referensi lain. Klik link ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H