Sedangkan narcissist hanya akan melakukan perbuatan membantu orang lain jika itu bisa dipamerkan. Kadang mereka beralasan begini: saya pamerkan bantuan saya ini supaya orang lain melakukan hal yang sama, sehingga lebih banyak yang membantu.
Need a lot of Admiration
Narcissist membutuhkan puja-puji sangat besar, hingga sering membuat mulut orang lain ternganga keheranan.
Ia akan merekayasa seolah memiliki prestasi ini-itu atau memiliki bakat ini-itu, dan lain-lain. Bahkan ia merekayasa mendapat berbagai award atau merekayasa berbagai pengakuan dari berbagai pihak atau lembaga. Mereka berdalih, bahwa ini adalah tuntutan zaman yang sangat kompetitif.
Jika narcissist menjadi pengusaha atau politisi, maka atas nama marketing strategy, mereka ini kerap berbohong. Bahkan para ahli menyebut: banyak narcissist yang pantas disebut pathological liar, karena berbohong tanpa tujuan dan terlalu sering. Istri atau keluarganya sekalipun bisa ia jadikan tameng untuk berbohong.
Kebutuhan pada puja-puji ini mengakibatkan mereka anti kritik. Ada yang mampu menyembunyikan kemarahannya saat dikritik, misalnya dengan senyum-senyum atau tetap berbicara dengan gaya santun, tapi ada juga yang langsung meledak.
Oleh karena itu para narcissist pasti akan memilih orang-orang dekatnya hanya yang bersedia atau tak punya pilihan untuk selalu memberi puja-puji padanya, bukan tukang kritik dirinya.
Jika Anda menyimak kisah Hitler dan inner circle-nya, maka akan kita lihat inner circle-nya adalah para yes-men yang tentu saja mereka ini para yes-men yang memiliki berbagai kapasitas tertentu yang dibutuhkan Hitler untuk menjadi penguasa dunia. Hitler akhirnya gagal juga, karena para narcissist memang mudah sekali melambung ke atas, namun akhirnya jatuh terjerembab keras sekali.
Hitler dulu memicu perang dunia 2. Dan di masa sekarang ini yang menurut para ahli bisa memicu perang dunia 3 adalah Vladimir Putin, yang "memimpin" Rusia sejak 1999. Masih ada beberapa pemimpin dan pengusaha besar yang masuk dalam daftar narcissist dunia. Di antaranya itu adalah Vladimir Putin dan Elon Musk, juga Donald Trump.
Di Indonesia tentu saja ada juga. Nanti akan saya bahas di artikel selanjutnya. Mereka kebanyakan dari dunia politik.
Meski mereka sering disebut pemimpin besar, namun sebenarnya mereka ini rapuh. Mungkin sekali karena hidupnya penuh kecemasan atau hidupnya tidak dijalani dengan normal atau tidak dijalani dengan kebahagiaan.