Untuk yang belum tahu, tweet-nya sering digunakan untuk menaikkan citra, bahkan untuk menaikkan jumlah kekayaannya. Kata yang populer untuk itu adalah tweet-nya sering digunakan untuk menggoreng saham.
Ada sederet catatan buruk Elon dalam usahanya, meski demikian Elon adalah orang terkaya di dunia, seperti disebut Forbes dalam catatan "real time billionares"-nyaÂ
Sebagaimana yang sudah disebut di atas soal neuralink, Elon sering membuat para ahli merespon negatif apa yang dikerjakannya. Itu tentu saja termasuk sederet proyek seperti Tesla, SpaceX, Hyperloop, dll.
Ini kutipan dari seorang ahli mengenai SpaceX;
As for that Hyperloop, most experts say it's impossible and unnecessary. "It gives me pause to think that otherwise intelligent people are buying into this kind of utopian vision," Harvard professor Jose Gomez-Ibanez told MIT Technology Review in 2016.
Tentu masih ada lagi kutipan miring lainnya soal SpaceX.
Ciri Narcissist pada Elon
Kebanyakan pengusaha besar memiliki ciri narcissist, karena itu adalah salah satu syarat untuk mencapai kesuksesan. Begitu kata sejumlah ahli. Sejumlah nama pengusaha besar disebut memiliki ciri itu, seperti; Jeff Bezos, Bill Gates, Steve Jobs, Donald Trump, dll.
Merasa dirinya besar, pintar atau the chosen one membuat seorang narcissist lebih berani mengambil risiko besar. Jika gagal, maka ia tak punya malu, dan ia juga pandai menutupi kegagalannya. Merasa dirinya besar itu juga yang membuatnya sering terlihat mampu meyakinkan orang tentang ide, atau konsep yang dimilikinya.
Namun jangan lupa ada banyak pengusaha besar yang telah membangkrutkan perusahaan yang dipimpinnya, seperti Steve Jobs yang pernah dipecat dari Apple dan Shai Agassi, CEO dari Better Place.
Shai Agassi yang memiliki beberapa kemiripan dengan Elon Musk pernah disebut sebagai "the Steve Jobs of clean energy'. Ini beberapa kutipan Agassi  yang sekilas menunjukkan ia adalah memiliki visi yang luar biasa untuk masa depan yang lebih baik: