Lalu karena sudah tidak ada kera lagi, maka orang kaya itu pulang ke kota dengan tangan hampa.Â
Namun setelah orang kota itu pergi, datang satu orang yang mengaku dari desa lain dan mengatakan ia memiliki ratusan ekor kera di desanya. Ia akan kirim ke desa ini jika orang desa ini mau membelinya seharga 350 ribu Rupiah per ekor.Â
Tentu saja orang desa itu setuju, karena tergiur dengan keuntungan 100 ribu Rupiah per ekor. Singkat cerita, orang yang menawarkan kera ini ternyata adalah orang suruhan dari orang kaya itu.
Ada ratusan ekor kera yang dibeli orang kaya ini dengan rata-rata 75 ribu Rupiah per ekor yang sudah dibelinya dari orang desa. Lalu kemudian ia menjual seluruh kera itu kembali ke orang desa dengan harga 350 ribu Rupiah per ekor. Setelah orang desa membeli seluruh kera itu, lalu tentu saja orang kaya itu tak pernah datang lagi ke desa itu, menghilang entah kemana.
Di mana kesamaan monkey business dengan kasus online trading di atas? Perusahaan online trading yang ilegal itu adalah orang kaya, dan influencer adalah orang yang berperan menjerumuskan orang-orang desa agar mau bertransaksi kera.
Tentu saya berharap mereka yang telah menjadi orang desa di kasus online trading itu bisa memperoleh keadilan. Dan semoga kasus itu menjadi pelajaran masyarakat agar berhati-hati dengan berbagai video kaya mendadak tanpa kerja keras. Â Jangan pernah lupa, apapun yang kita inginkan harus diperjuangkan dengan kerja keras dan otak yang memadai.
Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) telah memblokir 1.222 situs perdagangan online yang tak berizin di Indonesia. Situs ini sering disebut dengan permainan judi berkedok trading. Binomo, IQ Option, Olymptrade, Quotex, dan lain-lain termasuk yang diblokir.
Tidak hanya itu, Bappebti juga memblokir 336 robot trading seperti Net89/SmartX, Auto Trade Gold, Viral Blast, Raibot Look, DNA Pro, EA 50, Sparta, Fin888, Fsp Akademi Pro dan lain-lain.
Hati-hatilah! Dan jaga otak kalian agar selalu berfungsi maksimal, sehingga tak mudah dikelabui oleh para penipu!
M. Jojo Rahardjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H