Mereka memang harus disidik oleh polisi, karena mereka berperan sebagai para influencer atau afiliator yang mempromosikan perdagangan online yang ilegal, artinya perusahaan yang mereka promosikan itu tidak memiliki izin di Indonesia, seperti Binomo, Olymptrade, Quotex dan OctaFX.
Jadi, Indra, Doni, dll., dianggap gencar membuat video di YouTube Channel mereka masing-masing untuk tujuan yang merugikan masyarakat.
Belakangan kasus ini semakin berkembang lagi, karena ada beberapa channel YouTube terkenal yang ikut mempromosikan mereka. Sejumlah channel yang dikelola sejumlah nama seperti Boy William, Deddy Corbuzier, Fiki Naki sampai Picky Picks disebut oleh beberapa media pernah ikut mempromosikan online trading ini dan mereka yang sedang kaya mendadak.
Kita tahu beberapa tahun terakhir ini muncul channel di YouTube yang menyajikan acara talkshow yang kemudian laku ditonton banyak orang. Channel seperti ini seringkali mendapat bayaran dari orang-orang tertentu untuk menghadirkan mereka dalam acara talkshow mereka atau mempromosikan mereka.
Jadi selain Indra & Doni memiliki channel masing-masing, namun mereka juga hadir di channel para pengelola talkshow tersebut di atas. Video "sesat" ini pun kemudian semakin beredar secara massive di dunia maya atau sampai ke jutaan layar smartphone masyarakat. Tentu saja banyak yang tersesatkan.
PENUTUP
Pernah dengar istilah monkey business? Tentu saja arti sebenarnya dari monkey business tidak setepat kisah di bawah ini.
Ini tentang sebuah desa yang tiba-tiba kedatangan orang kaya. Setelah ngobrol dengan orang desa, lalu orang kaya ini menawarkan solusi untuk menghilangkan kera-kera pengganggu pertanian atau perkebunan di desa itu.Â
Orang kaya itu akan membeli dari orang desa berapa pun kera yang tertangkap sebesar 50 ribu Rupiah per ekor. Orang kaya itu beralasan, kera itu bisa dijualnya nanti di kota dengan harga 75 ribu Rupiah.Â
Dalam waktu singkat puluhan ekor kera bisa ditangkap dan diserahkan kepada orang kaya itu. Seminggu kemudian orang kaya itu kembali ke desa dan membayar 75 ribu Rupiah per ekor kera, karena ternyata harga kera naik di kota, kata orang kaya itu. Kembali ia membayar puluhan ekor kera dan dibawa ke kota.Â
Minggu berikut ia kembali lagi membeli puluhan ekor kera dengan harga lebih tinggi, yaitu 100 ribu Rupiah. Lalu minggu berikutnya lagi orang kaya itu kembali ke desa, namun kali ini kera sudah habis di desa itu. Padahal kata orang kaya itu harga kera di kota sudah naik sebesar 500 ribu Rupiah per ekor. Oleh karena itu bersedia membeli seharga 450 ribu Rupiah per ekor.Â