Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pasangan Hot Bisa Bercerai di Masa Pandemi

27 Maret 2021   21:59 Diperbarui: 28 Maret 2021   07:58 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udah dengar berita terbaru tentang satu pasangan orang top di Indonesia yang baru-baru ini dikabarkan sudah menunjuk pengacaranya masing-masing untuk bercerai?

Itu tak terjadi di Indonesia aja kok!

Merenggangnya hubungan antar pasangan menjadi trend dunia sejak pandemi merebak di awal tahun 2020 lalu. Demikian dilaporkan oleh BBC pada Desember tahun 2020 lalu. Kasus perceraian di seluruh dunia meningkat pesat sejak masa pandemi. Itu terjadi hampir di semua negeri, termasuk negeri seperti Swedia yang dinyatakan paling bahagia di World Happiness Report.

(https://www.bbc.com/worklife/article/20201203-why-the-pandemic-is-causing-spikes-in-break-ups-and-divorces).

Semoga hubungan mereka yang sedang merenggang bisa cepat kembali erat kembali. 


Menurut laporan BBC yang lain: pandemi dengan segala pembatasannya telah menimbulkan gelombang kecemasan, stres, hingga depresi atau gelombang gangguan kesehatan mental di seluruh dunia. Kondisi itu juga disebut-sebut oleh WHO.

(https://www.bbc.com/worklife/article/20201021-coronavirus-the-possible-long-term-mental-health-impacts)

Menurut riset, gangguan kesehatan mental ini kemudian menurunkan fungsi otak yang bikin kita mudah tersinggung, marah, curiga, cenderung melihat yang negatif dari orang lain, termasuk pasangan sendiri.

==o==

Meski program vaksinasi sudah berjalan untuk mengusir pandemi, namun itu butuh waktu yang panjang. Artinya gangguan kesehatan mental masih akan panjang juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun