Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hidup 100 Tahun Lebih di The Blue Zones

29 Januari 2021   09:38 Diperbarui: 16 Oktober 2023   22:48 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Interaksi sosial mereka yang aktif ini juga yang membuat mereka tak mudah untuk menjadi stres, bahkan depresi. Mereka memiliki amat sedikit kasus dimentia dan alzheimer hingga akhir usia mereka.

Menurut PBB, jumlah centenarians di dunia terus bertambah setiap tahun. PBB memperkirakan saat ini ada 573,000 centenarians di berbagai tempat di seluruh dunia. Mereka tinggal di the blue zones seperti yang disebut oleh Dan Buettner. Sebelumnya pada tahun 1950 ada 23,000. Tahun 1990 ada 110,000. Tahun 1995 ada 150,000. Tahun 2000 ada 209,000. Tahun 2005 ada 324,000. Tahun 2009 ada 455,000. The Blue Zones ada di Pulau Ikaria Yunani, Okinawa Jepang, Nicoya Peninsula Costa Rica, Loma Linda California, dan Sardinia Italy.

Kebanyakan para centenarians yang dikaji dalam buku ini hidup "miskin". Mereka harus terus "bekerja" untuk bertahan hidup atau sesuai dengan tradisi di lingkungan mereka. Hanya sedikit dari mereka yang hidup tanpa bekerja namun kebutuhan hidupnya tetap terpenuhi. Namun itu bukan berarti untuk menjadi centenarians, kita harus hidup "miskin", karena populasi dunia memang diisi oleh sedikit orang yang hidup berkecukupan dan banyak orang yang hidup "miskin".  

=o=

CIRI MENONJOL CENTENARIANS

Centenarians tidak mengenal kata olahraga, karena tubuh mereka sudah aktif bergerak setiap hari. Life style mereka memang begitu. Misalnya, kebanyakan centenarians di Sardinia, Italy adalah penggembala ternak yang mengharuskan mereka menuntun ternak setiap hari menaiki dan menuruni bukit bermil-mil jauhnya. Sedangkan centenarians di Okinawa, Jepang bekerja di kebun mereka berjam-jam tiap hari. Demikian juga centenarians di 3 tempat lainnya.

Apa artinya ini bagi kita yang hidup di kota besar? Tentu olahraga yang membuat tubuh kita bergerak setidaknya 45 menit setiap hari. Semakin sering kita bergerak, maka akan semakin mirip dengan apa yang dilakukan oleh centenarians di 5 tempat di dunia itu.

Tak ada centenarians yang kelebihan berat badan, meski tak ada yang melakukan diet. Apa yang mereka makan tentu berbeda dengan apa yang kita makan.

1. Makanan mereka lebih banyak sayur dan buah plus sedikit karbohidrat.

2. Mereka sedikit memakan daging dari ternak atau dari unggas.

3. Jumlah makanan yang masuk ke mulut mereka seimbang dengan jumlah kalori yang mereka habiskan untuk menggerakkan tubuh mereka setiap hari.

4. Mereka berhenti makan sebelum mereka merasa kenyang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun