Umat Islam dan Yahudi bahkan senasib dan sepenanggungan pada saat pasukan Islam mengalami kekalahan. Mereka menjadi sasaran pembantaian pasukan Kristen dalam perang salib, sewaktu menduduki kota Yerusalam pada 1098 M. Umat Islam dan Yahudi sama-sama berangkat meninggalkan Spanyol, sewaktu kerajaan Islam terakhir ditundukkan pasukan Kristen, dan menolak pindah agama. Mereka sama-sama meninggalkan Spanyol, berlayar menuju kerajaan Islam yang masih berjaya di Timur Tengah.
Persahabatan Islam dan Yahudi berakhir dimulai dengan munculnya gerakan Zionisme pada awal abad 20. Paham dan gerakan Zionisme ini memperjuangan terbentuknya Negara Yahudi di tanah leluhur mereka di Palestina. Bangsa Yahudi memandang mereka berhak atas Palestina, karena dari kawasan itulah nenek moyang mereka berasal. Sedangkan bangsa Arab Palestina juga mengklaim bahwa kawasan itu miliki mereka, karena sudah ditempati nenek moyang mereka pula selama berabad-abad.
Maka persahabatan Islam dan Yahudi benar-betul berakhir setelah terjadi Perang pada 1948. Persahabatan selama 1300 tahun antara kedua agama dan bangsa akhirnya terkoyak-koyak. Sampai hari ini, permusuhan dan perang antara Arab Palestina dengan Israel masih berlangsung. Perlawanan bangsa Arab Palestina melawan Israel diambil alih oleh kelompok Hamas yang radikal menggantikan kelompok al-Fatah (PLO) yang dipandang moderat. Permusuhan antara Arab Palestina dengan Israel akan terus berlanjut entah sampai kapan. Mungkin sampai datangnya hari kiamat.
Sekian dulu, Salam
M. Jaya Nasti
Ide penulisan setelah membaca sejumlah buku Sejarah Islam, antara lain :
Karen Amstrong, “Islam, A Short History”
Karen Amstrong, “Sejarah Muhammad”
Muhammad Haekal “Sejarah Hidup Muhammad”.
Tamim Anshary “Dari Puncak Bagdad, Sejarah Dunia Versi Islam”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H