Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi dan Problema Suku Anak Dalam

2 November 2015   06:49 Diperbarui: 2 November 2015   07:52 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain itu diperlukan pemikiran para pakar ilmu sosial dan antropologi tentang konsep pembinaan khusus bagi Suku Anak Dalam.  Mereka dibina  agar mau menetap dan mencari penghidupan dari bercocok tanam serta budidaya peternakan dan perikanan. Diperlukan pula penyiapan tenaga Pembina masyarakat Suku Anak Dalam dengan imbalan gaji/honorarium yang  lebih besar dari misalnya tenaga Pembina Desa,  karena sulitnya tugas yang dijalankan di tengah hutan.

Bagaimanapun suku Anak Dalam harus diselamatkan, karena permukiman dan sumber penghidupan mereka telah dirampas. Mereka adalah korban pembangunan dan dibiarkan terlantar dan terlunta-lunta oleh pemerintahan sebelumnya.

Pemerintah pada waktu itu mungkin lupa  atau tidak peduli bahwa di hutan-hutan Provinsi Jambi dan Sumsel juga menjadi tempat bermukim manusia. Jumlah mereka tidak sedikit mencapai 200 ribu jiwa. Mereka tergusur oleh usaha perkebunan karena Pemerintah memberikan HGU kepada para pengusaha dengan imbalan berupa pajak kepada negara, dan  tentu saja upeti bagi para kepala daerah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun