Lalu Bendungan Jatibarang di Jawa Tengah 13,6 juta meter kubik, Bendungan Bajulmati di Jawa Timur 7,5 juta meter kubik, Bendungan Bendo di Jawa Timur 33,45 juta meter kubik, Bendungan Titab di Bali 10,8 juta meter kubik, dan Bendungan Pandanduri di NTB 25,93 juta meter kubik. Semuanya dijadwalkan selesai pembangunannya pada 2015 ini.‎ Hasil kerja Presiden Jokowi tahun pertama saja  memang sudah keterlaluan.
----------
Setelah dilantik menjadi Presiden RI ke-7 pada 20 Oktober 2014, setahun yang lalu, Presiden Jokowi mondar mandir meresmikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan jalan tol. Pada 5 tahun pemerintahannya, sampai 2019, Presiden Jokowi menargetkan 1000 km panjang jalan tol baru bisa diselesaikan pembangunannya. Termasuk di dalamnya pembangunan sebagian ruas jalan tol lintas Sumatera, lintas Kalimantan, lintas Sulawesi dan lintas Papua.
Selama setahun menjadi presiden, sepanjang 132,35 km di antaranya sudah beroperasi. Dengan penambahan ruas tol tersebut, total panjang jalan tol yang sudah beroperasi menjadi 948 km. Pada hal sejak beroperasinya jalan tol pertama di Indonesia, yaitu jalan tol Jagorawi pada 1972, panjang jalan tol yang dimiliki Indonesia hanya 816 km saja.
Selain itu, pembangunan jalan tol baru yang saat ini sedang dalam masa konstruksi mencapai 72,46 km, antara lain Jalan Tol Manado-Bitung 6,1 km, Â Tol Balikpapan-Samarinda 11,09 km, Tol Cileunyi-Dawuan 11 km, dan Tol Ngawi-Kertosono 37,51 km. Tambahan jalan tol tersebut adalah yang dikerjakan oleh Pemerintah. Lalu ada pula ruas jalan tol dalam masa konstruksi yang merupakan kerjasama Pemerintah dengan pihak swasta sepanjang 701,26 km. Â
Jadi hasil kerja Jokowi selama setahun menjadii presiden memang keterlaluan. Dalam hal pembangunan jalan tol, Presiden Jokowi tidak bisa dibandingkan dengan 6 presiden terdahulu. Â
Bersambung ….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H