Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Memang Keterlaluan (1)

17 Oktober 2015   11:56 Diperbarui: 17 Oktober 2015   11:56 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi adalah presiden yang hasil kerjanya keterlaluan. Ia bekerja seperti berlari karena menyadari bahwa amanat yang dipikulnya sangat berat. Ia harus bekerja keras, tidak boleh santai.  Ia tahu masih puluhan juta rakyat yang berada dalam kubangan kemiskinan, atau hampir miskin.  Ia memahami betul Indonesia masih kekurangan dalam banyak hal, terutama infrastruktur ekonomi. Karenanya, meskipun mempunyai hobi mendengarkan music rock, Jokowi tidak punya waktu untuk bersantai mendengarkan musik aliran keras itu. Jokowi juga tidak punya waktu untuk mengarang lagu seperti presiden terdahulu.

Bahkan Presiden Jokowi tidak berkunjung ke luar negeri jika tidak penting sekali. Amerika Serikat saja, selama setahun memerintah, belum juga dikunjungi, meskipun Presiden Obama sudah lama mengundangnya. Rupanya Presiden Jokowi memutuskan akan memenuhi undangan Obama setelah setahun menjadi presiden. Jokowi baru akan melawat ke AS pada akhir Oktober 2015 ini.

Dalam hal lawatan ke luar negeri, Presiden Jokowi kalah jauh dibandingkan dengan Presiden Gus Dur. Mekipun memerintah kurang dari 2 tahun, Gus Dur telah melakukan lawatan ke hampir seluruh Negara di dunia.

Saya kadang kasihan melihat Presiden Jokowi yang kurus tetapi tidak berhenti bekerja. Herannya, Presiden Jokowi tidak pernah terdengar jatuh sakit. Pernah ada yang bertanya apa rahasianya kok bisa selalu sehat. Ternyata rahasianya,  Presiden Jokowi hanya meminum ramuan jamu tradisional setiap pagi, yaitu temu lawak yang dicampur dengan satu sendok madu dan kacang ijo. Jadi bukannya obat kuat dan multi vitamin buatan luar negeri. Memang Presiden Jokowi keterlaluan,  masak hanya minum jamu tradisional untuk selalu sehat selama belasan tahun, sejak jadi walikota Solo, Gubernur DKI dan sekarang Presiden.

----------

Pada era pemerintahan SBY, dalam KIB-2, Menkominfo dijabat oleh Tifatul Sembiring, mantan Presiden PKS. Tidak jelas prestasinya karena selama 5 tahun menjabat, Tifatul hanya memunculkan banyak kontroversi yang tidak perlu. Meskipun berlatar belakang agamis, dan sebelumnya menjadi presiden PKS, sebuah partai Islam, Tifatul membiarkan saja situs-situs porno merajalela di internet. Semua orang sejak anak-anak sampai anggota DPR bisa menonton film porno setiap saat. Bahkan sempat seorang anggota DPR dari fraksi PKS juga,  Arifinto namanya, tertangkap kamera wartawan ketika sedang asyik ria menonton film porno dengan laptopnya pada saat mengikuti sidang di DPR.

Pada Kabinet Kerja, Presiden Jokowi tidak jadi mengangkat Maruarar Sirait (Ara),  politisi dari PDIP yang sudah siap-siap untuk dilantik dengan memakai baju putih menjadi Menkominfo. Pada saat terakhir, Jokowi  memutuskan mengangkat Rudiantara, seorang professional yang ahli di bidang IT.

Lalu apa yang terjadi? Hanya dalam waktu enam bulan, Rudiantara membersihkan langit internet Indonesia dari situs-situs porno. Sekarang Indonesia terbebas dan merdeka dari situs porno di internet. Anggota DPR tidak bisa  lagi menonton fim porno sambil bersidang memikirkan nasib rakyat.  Presiden Jokowi memang keterlaluan,  karena mengganggu hobi para anggota DPR.

----------------

Hasil kerja Presiden Jokowi pada tahun pertama menjadi presiden memang keterlaluan. Contohnya pembangunan bendungan dan waduk. Semua yang ditelantarkan oleh pemerintahan sebelumnya dilanjutkan dan diselesaikan pembangunannya oleh Jokowi. Ada 16 bendungan warisan SBY yang dilanjutkan pembangunannya. Pemerintahan Presiden Jokowi juga  menargetkan 49 waduk baru yang akan dibangun selama 5 tahun. Jadi total seluruh bendungan ada 65 waduk, yang akan diselesaikan. Sedangkan pada 2015 ini, direncanakan sebanyak 13 bendungan baru sudah dimulai pelaksanaannya.

Ada pula bendung dan waduk yang pada tahun ini berhasil diselesaikan pembangunannya. Misalnya waduk dan bendungan Jatigede di Jawa Barat dengan kapasitas 979 juta meter kubik, terbesar kedua di Indonesia setelah waduk Jatiluhur.

 Lalu Bendungan Jatibarang di Jawa Tengah 13,6 juta meter kubik, Bendungan Bajulmati di Jawa Timur 7,5 juta meter kubik, Bendungan Bendo di Jawa Timur 33,45 juta meter kubik, Bendungan Titab di Bali 10,8 juta meter kubik, dan Bendungan Pandanduri di NTB 25,93 juta meter kubik. Semuanya dijadwalkan selesai pembangunannya pada 2015 ini.‎  Hasil kerja Presiden Jokowi tahun pertama saja  memang sudah keterlaluan.

----------

Setelah dilantik menjadi Presiden RI ke-7 pada 20 Oktober 2014, setahun yang lalu, Presiden Jokowi mondar mandir meresmikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan jalan tol. Pada 5 tahun pemerintahannya, sampai 2019, Presiden Jokowi menargetkan 1000 km panjang jalan tol baru bisa diselesaikan pembangunannya. Termasuk di dalamnya pembangunan sebagian ruas jalan tol lintas Sumatera, lintas Kalimantan, lintas Sulawesi dan lintas Papua.

Selama setahun menjadi presiden, sepanjang 132,35 km di antaranya sudah beroperasi. Dengan penambahan ruas tol tersebut, total panjang jalan tol yang sudah beroperasi menjadi 948 km. Pada hal sejak beroperasinya jalan tol pertama di Indonesia, yaitu jalan tol Jagorawi pada 1972, panjang jalan tol yang dimiliki Indonesia hanya 816 km saja.

Selain itu, pembangunan jalan tol baru yang saat ini sedang dalam masa konstruksi mencapai 72,46 km, antara lain Jalan Tol Manado-Bitung 6,1 km,  Tol Balikpapan-Samarinda 11,09 km, Tol Cileunyi-Dawuan 11 km, dan Tol Ngawi-Kertosono 37,51 km. Tambahan jalan tol tersebut adalah yang dikerjakan oleh Pemerintah. Lalu ada pula ruas jalan tol dalam masa konstruksi yang merupakan kerjasama Pemerintah dengan pihak swasta sepanjang 701,26 km.  

Jadi hasil kerja Jokowi selama setahun menjadii presiden memang keterlaluan. Dalam hal pembangunan jalan tol, Presiden Jokowi  tidak bisa dibandingkan dengan 6 presiden terdahulu.  

Bersambung ….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun