Mohon tunggu...
MJhon RimbaTarahumara
MJhon RimbaTarahumara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang penggemar sepakbola yang antusias dan juga memiliki minat mendalam dalam sejarah dunia. Mengikuti perkembangan pertandingan dan taktik sepakbola memberikan saya kegembiraan, sementara mengeksplorasi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah memberikan saya wawasan yang berharga tentang dunia. Dari lapangan hijau hingga peristiwa bersejarah, keduanya menjadi bagian penting dalam hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Dunia 1, dari Penyebab hingga Dampaknya kepada Dunia

29 Juni 2024   18:46 Diperbarui: 29 Juni 2024   18:55 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Aliansi Militer:

  • Negara-negara Eropa membentuk aliansi untuk memperkuat diri mereka dalam menghadapi ancaman perang.
  • Triple Alliance dibentuk pada tahun 1882 oleh Jerman, Austria-Hungaria, dan Italia.
  • Triple Entente terdiri dari Prancis, Inggris, dan Rusia, untuk menyeimbangkan kekuatan Blok Sentral.

4. Perlombaan Persenjataan:

  • Setiap negara meningkatkan teknologi dan persenjataan mereka.
  • Mereka tidak ingin kalah dan mempersiapkan diri untuk perang yang mungkin datang sewaktu-waktu.

Ketegangan yang sudah lama terjadi ini akhirnya meledak setelah pembunuhan Pangeran Francis Ferdinand, memicu perang besar yang melibatkan hampir seluruh Eropa.

Kronologi Perang Dunia I: 1914-1915

1914: Api Perang Membara

Pada bulan Juli 1914, Eropa sudah seperti tong mesiu yang siap meledak. Ketika Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Serbia pada tanggal 28 Juli, hal ini menjadi percikan yang memulai konflik besar. Pembunuhan Pangeran Francis Ferdinand adalah katalis, tetapi ketegangan yang telah lama ada antara aliansi-aliansi kuat di Eropa adalah penyebab utama ledakan ini. Di satu sisi, ada Kekuatan Sentral yang terdiri dari Jerman, Austria-Hungaria, dan Kekaisaran Ottoman yang baru bergabung. Di sisi lain, ada Sekutu yang kuat dengan Rusia, Prancis, dan Inggris sebagai anggota utamanya. Kedua kubu ini memiliki ambisi dan kecurigaan yang saling bertentangan, dan tak butuh waktu lama sebelum seluruh Eropa terseret dalam perang.

Pada bulan Agustus, Jerman melancarkan strategi militer yang dikenal sebagai Schlieffen Plan. Rencananya adalah menyerang Prancis dengan cepat melalui Belgia sebelum berbalik melawan Rusia. Dengan brutal, pasukan Jerman menerobos Belgia, memaksa Inggris untuk bergabung dalam perang demi melindungi netralitas Belgia. Invasi ini membawa Jerman ke pintu gerbang Paris, tetapi pada bulan September, pasukan Sekutu berhasil menghentikan kemajuan Jerman di Pertempuran Marne. Pertempuran ini menjadi awal dari perang parit yang mengerikan, yang akan mendominasi Front Barat selama bertahun-tahun.Sementara itu, di Front Timur, Jerman menunjukkan keunggulan militer mereka dengan menghancurkan pasukan Rusia di Pertempuran Tannenberg dan Danau Masurian. Kekalahan telak ini menghambat Rusia dan memperkuat posisi Jerman di timur.

Di Balkan, Austria-Hungaria mencoba menginvasi Serbia, tetapi serangan mereka gagal. Serbia, meskipun kecil dan terisolasi, menunjukkan perlawanan yang gigih. Pada bulan Oktober, Kekaisaran Ottoman memutuskan untuk bergabung dengan Kekuatan Sentral dan memulai serangan terhadap Rusia di wilayah Kaukasus. Masuknya Ottoman membuka front baru di Timur Tengah dan semakin memperluas konflik ini. Tak hanya di Eropa, perang juga menjalar ke koloni-koloni Eropa di Afrika dan Asia. Pasukan Sekutu menyerang wilayah-wilayah jajahan Jerman, memperluas pertempuran ke seluruh dunia.

1915: Tahun Berdarah dan Ketegangan yang Semakin Meningkat

Tahun 1915 dimulai dengan situasi yang semakin rumit. Di laut, Jerman melanjutkan perang kapal selam mereka, menargetkan kapal-kapal dagang Sekutu. Pada bulan Mei, penenggelaman kapal penumpang Inggris, Lusitania, oleh U-boat Jerman, menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas, termasuk banyak warga Amerika. Insiden ini meningkatkan ketegangan antara Jerman dan Amerika Serikat, meskipun AS belum terlibat langsung dalam perang. Di Front Barat, Jerman meluncurkan serangan besar di sekitar kota Ypres di Belgia. Pertempuran Ypres Kedua menandai penggunaan pertama gas klorin oleh Jerman, senjata mengerikan yang menyebabkan banyak korban di pihak Sekutu. Meskipun serangan ini brutal, Sekutu berhasil mempertahankan garis mereka.

Di tempat lain, Sekutu berusaha membuka jalur suplai ke Rusia dengan menyerang Kekaisaran Ottoman melalui Kampanye Gallipoli. Pasukan Inggris, termasuk tentara dari Australia dan Selandia Baru (ANZAC), mendarat di Semenanjung Gallipoli pada bulan Februari. Namun, kampanye ini penuh dengan kesalahan taktis dan perlawanan keras dari pasukan Ottoman, yang akhirnya berujung pada kekalahan besar bagi Sekutu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun