Mohon tunggu...
Yani Anggraini
Yani Anggraini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - MizzYani Bukittinggi - Sumatera Barat

Penyuka kopi hitam pekat yang jatuh cinta pada untaian kata-kata. Twitter : Mizzyani_12 Instagram : Mizzyani_12 & Cerita_mizzyani

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Kim Ji-Yeong, Lahir Tahun 1982", Kisah Perempuan Biasa yang Mengalami Tekanan Budaya Patriarki

16 November 2020   18:58 Diperbarui: 16 November 2020   19:22 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Gramedia Pustaka Utama

Di sekolah, Kim Ji-Yeong mendapatkan pelecehan seksual dari wali kelas pria berumur 4O tahun. Mungkin itulah yang menyebabkan ia histeris ketika pada suatu malam sepulang kursus, ia diganggu oleh teman laki-lakinya. Tak sampai di situ saja, ia kena marah dan disalahkan Ayahnya karena kursus di tempat yang jauh, berpakaian tidak pantas, ia harus bisa berhati-hati, dan kalau sampai tidak sadar dan tidak menghindar, maka ia sendiri yang salah.

Selepas wisuda, ia tak mau berpangku tangan, ia ingin segera bekerja. Berpuluh surat lamaran dikirimkan tapi tak ada satu pun yang menghubunginya. Sekalinya dihubungi, ia dilecehkan selama wawancara kerja. Ia sempat putus asa, syukurlah ia akhirnya diterima bekerja di sebuah perusahaan. 

Beban kerja berat, harus lembur, bahkan harus bekerja di akhir pekan tanpa bayaran tambahan. Mulanya, ia menikmati semua itu. Sampai akhirnya ia menyadari kinerja dan kerja kerasnya tak dianggap. Ia merasa seolah-olah terjebak dalam labirin demi labirin. Ia berjuang keras mencari jalan keluar, tetapi buntu. 

Berdasarkan data di antara anggota-anggota OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) organisasi untuk kerjasama dan pembangunan ekonomi, Korea Selatan adalah negara yang memiliki selisih penghasilan terbesar antara pria dan wanita. Data statistik 2014, apabila penghasilan pria adalah 1 juta Won, maka penghasilan rata-rata wanita dalam OECD adalah 844.000 Won, sementara penghasilan wanita di Korea Selatan adalah 633.000 Won. 

Menurut survey index langit-langit kaca diumumkan melalui majalah Inggris Economist bahwa Korea Selatan merupakan negara yang paling tidak ramah bagi pekerja perempuan. 

Kim Ji-yeong menikah pada usia 30-an, ia dipersalahkan karena sudah tak muda lagi dan rahimnya dianggap bermasalah oleh kerabat suaminya. Seperti biasa, dengan enteng suaminya berkata, mari kita punya anak. 

Bukan jawaban itu sejatinya yang ia inginkan. Ia mencemaskan konsekuensi dari keputusan memiliki anak, bagaimana pekerjaannya nanti, di mana anaknya akan dititipkan. 

Aku mungkin akan kehilangan masa muda, kesehatan, pekerjaan, rekan-rekan kerja, teman-teman, rencana hidup, dan masa depanku. Karena itu aku selalu memikirkan apa yang akan hilang dariku. Tetapi, apa yang akan hilang darimu ? 

Terus terang, saya pun kesal ketika kehamilan Kim Ji-Yeong dicemooh kolega pria di kantornya. Demi memastikan keselamatan pekerja perempuan yang hamil diberi kemudahan untuk datang 30 menit lebih lambat. Hey, situ pikir hamil itu gampang, mual muntah itu seru, gak menghargai banget !?! 

Namun, yang paling menjatuhkan mental Kim Ji-Yeong kala seorang gadis berkata, "Orang yang berkeliaran di kereta bawah tanah dengan perut buncit demi mencari uang masih ingin punya anak?" Perkataan itu amat melukainya. Ia memutuskan berhenti bekerja. 

Ia merasa pengorbanannya seakan tak dihargai. Ia dijuluki "ibu-ibu cafe" hanya karena ia bersantai sejenak di sebuah taman sambil menikmati segelas kopi. 

Aku sudah melahirkan seorang anak dengan susah payah, aku sudah melepaskan hidupku, pekerjaanku, impianku, keseluruhan diriku demi membesarkan anakku. Tetapi, aku malahan dianggap seperti serangga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun