Mohon tunggu...
Mizdad Hudani
Mizdad Hudani Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja Swasta

Mengalir saja

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah Panjang Covid-19 dan Kepemimpinan Adaptif Wahyudi Anggoro Hadi

7 November 2024   19:10 Diperbarui: 7 November 2024   19:10 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wahyudi Anggoro Hadi Menemani Warganya yang Positif Covid-19 (Source: FB Wahyudi Anggoro Hadi)

Mitigasi ketiga, yaitu mitigasi ekonomi, dilakukan dengan mendata kondisi ekonomi sekitar 9000 lebih keluarga. Data tersembut dihimpun menggunakan google form, data tersebut dipetakan dengan skala pembobotan. Hasil pemetaan tersebut di bagi menjadi 4 kelompok, yaitu sangat rentan, rentan, cukup rentan, dan tidak rentan. Berdasarkan pemetaan tersebut Pemerintah Desa Panggungharjo membagikan sekitar 4.000 paket bantuan.

Tabel Skala Pengelompokkan Ekonomi Warga Panggungharjo (Source: Modul Panggung Tanggap Covid-19)
Tabel Skala Pengelompokkan Ekonomi Warga Panggungharjo (Source: Modul Panggung Tanggap Covid-19)

Hasil pengolahan data di atas tidak hanya menghasilkan tentang siapa saja yang berhak mendapat bantuan. Tetapi juga menunjukkan seberapa kuat kemampuan ekonomi warga desa selama pandemi. Salah satu kesimpulan yang didapatkan, masih adanya sebagian warga yang memiliki ketahanan ekonomi.

 Fakta dari data ini kemudian disandingkan dengan data adanya stok dagangan warga yang tertahan. Sambungan dua titik fakta ini kemudian memunculkan ide membuat platform ecommerce.

Platform tersebut dinamai pasardesa.id, sebuah platform belanja online denan tagline "berbagi belanja". Ecommerce ini dikembangkan dengan menggandeng warga sebagai mitra yang bisa menjual barang dagangannya. Sehingga stok tertahan warga, bertemu dengan warga desa lain yang masih memiliki ketahanan ekonomi.

Lockdown Bukan Sekedar Menutup Akses

Pada awalnya lockdown tidak pernah menjadi pilihan Panggungharjo dalam melawan Covid-19. Ada serangkaian konsekuensi logis ketika pilihan lockdown ini diberlakukan. Termasuk harus siapnya Pemerintah Desa menanggung seluruh penghidupan warga yang dikarantina.

Namun pada April 2020, ketika terdapat warga yang dinyatakan positif Covid-19, dan tidak diketahui jelas pernah kontak dengan siapa saja. Pemerintah Desa bersama ketua RT dan tokoh masyarakat memutuskan melakukan lockdown local di 2 RT selama 14 hari. Hal ini menjadi pilihan karena tidak memungkinkan menulusuri satu per satu warga yang pernah berkontak dengan pasien Covid-19 tersebut.

Lockdown yang dilakukan Panggungharjo ini tidak sekedar menutup akses dan membetangkan coretan-coretan lockdown. Warga benar-benar dikarantina selama 14 hari dan semua kebutuhannya dipenuhi oleh Pemerintah Desa. Total terdapat 220 paket sembako yang diberikan kepada warga yang terdampak lockdown selama periode karantina.

Bantuan Langung Tunai yang Tak Tunai

Untuk menanggulangi dampak ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19, Pemerintah pusat membuat kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu program dalam kebijakan tersebut adalah pemberian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun