3. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. TBC menular melalui udara, biasanya ketika penderita batuk atau bersin. Meskipun dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik yang tepat, pengobatan yang tidak selesai atau tidak tuntas dapat menyebabkan resistensi obat, yang membuat pengobatan menjadi lebih sulit.
Penyebab dan Faktor Risiko:
- Paparan langsung dengan penderita TBC yang aktif.
- Kondisi sistem imun yang lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS.
- Faktor lingkungan yang padat penduduk atau kurangnya ventilasi udara yang baik.
- Riwayat keluarga dengan TBC, serta kebiasaan hidup yang kurang sehat.
Dampak terhadap Kesehatan:
TBC menyebabkan gejala seperti batuk berkepanjangan, demam, penurunan berat badan, dan keringat malam. Tanpa pengobatan yang tepat, TBC dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen dan memperburuk fungsi pernapasan. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebar ke organ tubuh lain seperti ginjal, tulang, dan otak. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global, dengan angka kematian yang tinggi di negara berkembang.
4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah, seperti hidung, tenggorokan, bronkus, hingga paru-paru. Penyebab ISPA bisa berupa virus (seperti virus flu atau virus penyebab pilek) atau bakteri. Infeksi ini sering terjadi selama musim pancaroba, dan lebih rentan menyerang anak-anak, lansia, serta individu dengan sistem imun yang lemah.
Penyebab dan Faktor Risiko:
- Infeksi virus, seperti influenza (flu), rhinovirus (penyebab pilek), atau coronavirus (penyebab COVID-19).
- Paparan terhadap bakteri penyebab pneumonia atau bronkitis.
- Tinggal di lingkungan dengan kebersihan udara yang buruk atau padat penduduk.
- Sering berinteraksi dengan orang yang terinfeksi.
Dampak terhadap Kesehatan:
ISPA dapat menyebabkan gejala ringan seperti hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Meskipun kebanyakan infeksi ISPA sembuh dengan sendirinya, infeksi yang parah dapat berkembang menjadi pneumonia atau bahkan sepsis, yang berisiko fatal, terutama pada kelompok rentan. Pada orang dewasa sehat, ISPA mungkin hanya menyebabkan gejala ringan, tetapi pada anak-anak dan lansia, infeksi ini bisa berkembang lebih cepat dan lebih berbahaya.
5. Pneumonia