Bukti Klinis tentang Kaitan Asam Urat dan Stroke
Beberapa penelitian klinis telah menunjukkan adanya korelasi antara kadar asam urat tinggi dengan peningkatan kejadian stroke. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases pada tahun 2015 menemukan bahwa pasien dengan kadar asam urat lebih tinggi memiliki risiko stroke yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar asam urat normal. Penelitian ini menunjukkan bahwa asam urat dapat berperan sebagai faktor risiko independen, yang meningkatkan peluang terjadinya stroke, bahkan setelah mempertimbangkan faktor risiko lain seperti hipertensi, diabetes, dan dislipidemia.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Stroke Journal pada tahun 2017 menunjukkan bahwa pasien yang memiliki kadar asam urat tinggi dan hipertensi memiliki risiko stroke dua kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak mengalami hiperurisemia. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar asam urat dapat memperburuk efek hipertensi pada pembuluh darah, yang berujung pada peningkatan risiko stroke.
Namun, meskipun ada bukti yang mendukung keterkaitan antara kadar asam urat tinggi dan stroke, beberapa penelitian lain masih belum dapat membuktikan apakah menurunkan kadar asam urat dengan obat-obatan (seperti allopurinol) dapat secara langsung mengurangi kejadian stroke. Oleh karena itu, meskipun korelasi ada, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah terapi penurunan asam urat bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif terhadap stroke.
Pengelolaan Kadar Asam Urat dan Pencegahan Stroke
Mengelola kadar asam urat dalam darah adalah langkah penting dalam pencegahan berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk stroke. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan kadar asam urat meliputi:
- Menghindari makanan tinggi purin: Makanan seperti daging merah, makanan laut, jeroan, dan alkohol (terutama bir) dapat meningkatkan kadar asam urat. Mengurangi konsumsi makanan ini dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
- Menjaga berat badan ideal: Obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan produksi asam urat, serta meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes. Penurunan berat badan dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
- Mengonsumsi cukup cairan: Air putih membantu ginjal mengeluarkan asam urat melalui urine. Mengonsumsi cukup cairan dapat membantu mencegah penumpukan asam urat dalam darah.
- Penggunaan obat penurun asam urat: Obat-obatan seperti allopurinol, febuxostat, atau probenesid dapat digunakan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah, terutama pada pasien dengan gout atau hiperurisemia berat.
- Pengelolaan faktor risiko lain: Mengontrol hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol adalah langkah penting dalam pencegahan stroke. Pengobatan yang tepat untuk kondisi-kondisi ini dapat membantu mengurangi risiko stroke.
Â
Bukti Klinis yang Mendukung Peran Susu Etawa
Beberapa penelitian telah mengkaji manfaat susu etawa dalam kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Dairy Science menemukan bahwa susu kambing, termasuk susu etawa, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Penurunan kadar kolesterol ini, bersama dengan pengurangan kadar asam urat, dapat mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah dan, pada gilirannya, menurunkan risiko stroke.
Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa susu etawa memiliki efek antioksidan yang dapat melawan kerusakan oksidatif dalam tubuh. Antioksidan ini penting untuk melindungi sel-sel pembuluh darah dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat memperburuk proses aterosklerosis dan meningkatkan risiko stroke.
Â