· The Last, “Pesan dari Nenek, lebih baik ga punya dari pada ngutang”.
Pesan dari nenek yang selalu penulis ingat sampai hari ini, “lebih baik ga punya dari pada ngutang”. Nenek penulis bukanlah sosok wanita yang memiliki pendidikan tinggi, bahkan beliau tidak pernah mengenyam bangku sekolah, namun jangan salah, orang yang tidak mempunyai latar pendidikan yang tinggi belum tentu tidak dapat mengelola keuangannya dengan baik, nenek penulis contohnya.
Kakek dan Nenek penulis sungguh menjadi panutan bagi kami sekeluarga, betapa tidak beliau berdua telah mengantarkan anak-anaknya pada kehidupan yang lebih baik dibanding kehidupan beliau dulu. Kakek dan Nenek penulis dianugrahi 11 anak, 5 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Kakek penulis hanya seorang pedagang es keliling dan Nenek membantu dengan berjualan kue kampung, keduanya saling pengertian satu sama lain sehingga jarang sekali terjadi perselisihan diantara keduanya.
Kunci keberhasilan dari Kakek dan Nenek penulis, yakni terdapat pada kemapuan mereka menahan diri dari keinginan yang tidak sesuai dengan kemampuan. Nenek dan Kakek lebih memilih untuk tidak memiliki sesuatu, dari pada memilikinya dengan cara hutang kepada orang lain. Hutang akan menjadikan hidup tidak tenang dan dihantui perasaan dikejar-kejar. Hutang yang penulis maksudkan di sini lebih mengarah pada hutang yang bersifat konsumtif, bukan yang bersifat produktif. Hutang yang bersifat produktif boleh saja dilakukan namun dalam batasan-batasan tertentu, dan telah terukur dengan jelas, yang harus kita hindari yakni hutang yang lebih bersifat konsumtif yang hanya akan meninggalkan tagihan-tagihan dan persolan keuangan yang akan mempersulit hidup di masa yang akan datang.
Sekian, semoga bermanfaat,,,
Salam..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI