Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?
Sebelum mempelajari modul ini saya sering mengambil posisi kontrol sebagai pemantau. Saya merasa cara ini efektif untuk membuat siswa menjadi lebih baik. Setelah mempelajari modul ini, saya menyadari bahwa ini dapat menjadikan siswa saya bersikap baik hanya saat dirinya berada dalam pengawasan saja. Kini, saya merasa posisi kontrol terbaik adalah sebagai manajer dan saya yakin perlahan-lahan dapat membuat siswa bersikap disiplin bukan karena pengaruh hal-hal di sekitarnya, namun disiplin yang mereka lakukan karena nilai yang mereka yakini. Sikap ini yang disebut sebagai disiplin positif.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?
Sebelum mempelajari modul ini, secara tidak disadari saya sering menerapkan segitiga restitusi saat menghadapi permasalahan murid. Namun dengan langkah-langkah yang kurang sistematis. Biasanya saya menawarkan siswa untuk mengusulkan solusi untuk memperbaiki kesalahannya sendiri. Saya juga menanyakan dia ingin menjadi orang yang seperti apa, lalu meminta dia meyakini hal tersebut sehingga dapat kembali menjadi pribadi yang lebih baik.
Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
Hal-hal lain yang menurut saya penting untuk dipelajari adalah bagaimana cara berkolaborasi dengan rekan guru serta pemangku kepentingan di sekolah, bahkan dengan orang tua murid untuk mewujudkan budaya positif di sekolah. Karena siswa tidak hanya bertumbuh di sekolah. Namun sudah dibentuk terlebih dahulu dalam lingkungan keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H