Makna membakar dosa pada hadits tersebut adalah dengan melakukan ibadah puasa, maka semua dosa-dosa yang ada dalam diri umat Islam akan hilang. Puasa tersebut akan menghapus dan menghilangkan semua dosa-dosanya. (Imam al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir lil Mawardi, [Beirut, Darul Fikr: 1999], juz III, halaman 854).
Tentunya dalam menghapus dan menghilangkan dosa tersebut juga sesuai dengan ketentuan dan syarat orang-orang yang diterima ibadahnya oleh Allah SWT.
Lalu, bagaimana agar kita termasuk golongan orang yang diterima puasanya? Berikut hal-hal sederhana namun berdampak besar agar kita masuk golongan tersebut :
1. Niat dan taubat, maksudnya menyadari kesalahan-kesalahan dan memperbanyak taubat nasuha,
2. Bersungguh-sungguh dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT,
3. Memperbaiki ibadah wajib (shalat lima waktu), usahakan tiap melakukan shalat bergegas diawal waktu,
4. Memperbanyak baca Al-Quran dan terjemahannya,
5. Memperbanyak amalan sunnah : shalat qiyamul lail, shalat dhuha, shalat rawatib dan lain sebagainya,
6. Infaq, sedekah subuh, zakat dan saling berbagi dengan orang-orang sekitar,
7. Menahan diri dari segala hal-hal yang membatalkan maupun hal yang mengurangi pahala puasa tersebut.
Demikian, penjelasan mengenai makna ramadhan dan hal-hal yang berhubungan dengan bulan suci nan mulia. Mudah-mudahan ramadhan bisa menjadi momentum yang tidak sia-sia untuk bertobat kepada Allah atas segala dosa yang pernah dilakukan selama satu tahun. Karena, pada bulan ini akan lebih muda diterima amalan dan lebih mudah pula diampuni semua dosa-dosa oleh-Nya.