Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja dari rumah.

Minat yang terlalu sering berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Warna-warni Ijen: Api Biru, Kuning Belerang dan Danau Hijau Toska

22 Desember 2014   15:44 Diperbarui: 4 Juli 2015   12:20 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pak Sam menawarkan mengambil gambar dengan hp untuk memotret api biru lebih dekat.  Api biru itu sebetulnya adalah belerang yang saking panasnya menyala.  Katanya suhunya bisa 600 derajat.  Para penambang membuat saluran-saluran dari keramik supaya belerangnya mudah diambil.  Lalu belerang yang sudah membeku dicungkil dan diangkut sampai ke penimbangan belerang, penambang harus menanjak ke kaldera, lalu menuruni gunung seperti kami tadi.  

Pak Trip bercerita bahwa penambangan ini membantu supaya gunung Ijen tidak meletus.  Karena adanya saluran-saluran ini sehingga gas-gas dan belerang keluar.  Pernah ada kejadian ketika dari danau muncul gelembung besar berisi gas yang pecah mengeluarkan asap beracun sehingga menimbulkan korban jiwa. Ketika matahari mulai lebih terang terlihatlah pemandangan indah danau ini.  

Dari bawah danau tidak begitu terlihat tertutup asap belerang.  Api biru berangsur-angsur tidak kelihatan.  Bebetuan yang tadi kami lewati ternyata berwarna kuning.  Waktu gelap terlihat seperti berwarna putih dan saya bertanya apakah batu-batu ini dicat putih? Pantas saya ditertawakan. Air danau berwarna hijau toska, sangat tenang.  Waktu naik Ijen saya belum googling bahwa ini adalah danau asam, jadi saya tanya kok tidak ada yang naik perahu? Ternyata itu bisa mematikan karena danaunya yang asam.  Saya membayangkan tidak ada satupun mahluk hidup didalam danau itu. Woow, itu keren.

 

 

Banyak sekali pendaki hari itu karena malam minggu.  Didasar kawah banyak yang berfoto-foto, ada juga yang shalat subuh.  Setelah puas berfoto kami naik lagi.  Siang hari menanjak terasa lebih mudah.  Dari kaldera kita bisa melihat pemandangan yang sangat menakjubkan dari kawah ini.  Biru toskanya danau dengan sapuan asap didepannya, langit yang cerah, udara yang mulai hangat dengan angin dingin semilir, sungguh suatu pengalaman yang indah.

Perjalanan turun cukup mudah karena sudah terang.  Ingin cepat-cepat sampai ke parkiran karena sudah kebelet ke toilet.  Lalu kita bisa ngopi-ngopi dulu di warung.  Nikmat.  Setelah itu kami diantar pulang oleh Pak Tripno, sampai hotel jam 9 pagi jadi masih dapat breakfast.

Untuk yang berminat naik ke Ijen bisa hubungi telepon pak Tripno.  Pak Sam mengatakan sebetulnya bisa sewa mobil biasa (bukan 4 wheel) ke rental yang dimiliki masyarakat Using, harganya lebih murah.  Kami menginap di hotel Ketapang Indah (dekat dari pelabuhan Ketapang dan stasiun kereta api).  Hotelnya cukup bagus dengan taman dan kolam renang, tapi banyak hotel yang lebih dekat ke kaki gunung Ijen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun