Protein adhesive yang terdapat dalam benang byssal (MEFP 1) mengalami cross-link oleh polifenol oksidase membentuk struktur yang didalamnya berisi kolagen dan pada bagian luar dikelilingi oleh protein polifenolik yang keras. MEFP 1 memiliki ikatan yang sangat kuat, polimerisasi cepat serta kemampuan dalam berikatan dengan berbagai macam substrat.
Kuatnya penempelan kerang hijau terhadap substrat dipengaruhi oleh reaksi berbagai macam protein adhesive. Protein tersebut terbentuk dari rantai-rantai polimer yang mengalami cross-link dengan bantuan prekursor katekol, yaitu protein DOPA (3,4-Dihidroxyphenylalanine). DOPA menjadi protein yang reaktif dalam membantu penempelan substrat akibat adanya oksidasi dari residu tirosin dengan bantuan enzim katekol oksidase, tyrosinase dan natrium periodat menjadi quinon.Â
DOPA yang telah teroksidasi menjadi quinon akan membentuk karakteristik tahan terhadap kelembapan sehingga membantu penempelan pada substrat. Selain itu, DOPA mampu berikatan dengan ion logam, oksida (Fe3+, Mn3+) dan semimetal seperti silicon. Hal inilah yang menjelaskan mengapa kerang hijau mampu menempel pada berbagai macam substrat seperti batu dan kaca.
Menarik bukan? Mari pelajari lebih lanjut potensi biota yang ada di sekitar kita. :)
Daftar Pustaka
- Hendrik, A. W. 2008. Beberapa aspek biologi kerang hijau Perna viridis Linnaeus 1758. Oseana 33(2008): 33-40
- Jeon, E. Y., B. H. Hwang, Y. J. Yang, B. J. Kim, B. H. Choi, G. Y. Jung & H. J. Cha. 2007. Rapidly light-activated surgical protein glue inspired by mussel adhesion and insect structural crosslinking. Biomaterials 67 (2015): 11-19
- Silverman, H. G. & F. F. Roberto. 2007. Understanding marine mussel adhesion. Marine Biotechnology 7(2007) : 661-681
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI