“Aku tahu kamu mau mengatakan itu.”
Kali ini kau tahu harus membalas apa. “Jadi….”
“Katakan dulu.”
Niatmu memang sudah terbaca, membuat tingkah lakumu tampak konyol, tetapi kau tak mau mengatakannya lewat pesan singkat. Kau ingin mengatakannya langsung demi menjaga harga dirimu, harga diri seorang pejantan tulen. Dan pujaan hatimu lagi-lagi tahu keinginanmu.
“Aku di luar.”
Kau melihat ke luar, mendapati bidadarimu yang tak bersayap tengah berdiri di pelataran, menyunggingkan senyum manisnya kepadamu. Senyuman yang menarikmu untuk mendekatinya, membuatmu ingin selalu dekat dengannya.
Kau melangkah ke luar. Jarakmu dengannya tinggal dua-tiga langkah saat seorang gadis asing menghalangi jalanmu, berdiri tepat di antara kau dan dia.
“Eh, mas, tagihannya.”
Pujaan hatimu tertawa, kau juga tertawa. Dan kau pun sadar, adakalanya kata-kata tidak diperlukan untuk mengungkapkan rasa, karena seribu kata pun tak cukup untuk menyatakan cinta.