Akhirnya saya ikuti sarannya. Semua baju yang disarankan saya terima saja dengan ikhlas lalu coba di ruang ganti. Wah, namanya penata gaya, kebanyakan cocok saja sehingga saya bingung sendiri.
Saya menghabiskan waktu cukup lama memilih baju dan nyaris lupa bahwa saya punya teman satu tim yang menanti saya. Soalnya, topi dan kacamata yang hendak dipakai bersama ada di kantong belanja yang saya pegang.
Saat saya bertemu dengan rekan tim saya, wow, mereka pun sudah berubah menjadi lebih gaya!
Cukup menyenangkan juga melihat rekan yang lain saat bertransformasi. Walau, gak semua langsung mengenakan setelah selesai belanja.
Kalau saya dan tim sih, langsung narsis bergaya dengan gaya terbaru kami. Sayang, kami tidak terpilih menjadi kostum terbaik. Padahal saya merasa gaya kami sudah maksimal.
Coba deh, apa kalian setuju dengan saya?
[caption id="attachment_403907" align="aligncenter" width="700" caption="cr: Kang Arul"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H