Mohon tunggu...
Tri Novia
Tri Novia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Miss Via

Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur | Public Speaking and Communication Trainer

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pola Komunikasi dalam Membentuk Budaya Organisasi

8 Juli 2021   20:31 Diperbarui: 8 Juli 2021   20:35 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, peneliti tertarik untuk mengetahui pola komunikasi dalam memabngun budaya organisasi PT. Permata Group Indonesia, dengan harapan pola komunikasi ini bisa memberikan harapan baru bagi organisasi lainnya dalam. Membentuk budaya organisasi lebih efektif melalui proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasinya.

TEORI KOMUNIKASI : 

Teori Komunikasi yang digunakan adalah Teori Interaksionisme simbolik dan  Teori Sosialisasi Organisasi. Interaksinosime simbolik merupakan salah satu teori dengan pendekatan teoretis yang banyak diadopsi oleh para peneliti dalam mengkaji budaya organisasi. 

Menurut Brown (1990), teori interaksi simbolik dalam budaya organisasi menitikberatkan pada digunakannya simbol-simbol budaya dalam organisasi seperti simbol verbal, simbol nonverbal, simbol fisik, dan simbol perilaku. Menurt Herbert Blumer dalam  Wahyudin (2016) , asumsi-asumsi interaksionisme simbolik meliputi:

  • Manusia itu bertindak atau bereaksi akan suatu hal berdasarkan makna-makna yang dimiliki benda itu bagi mereka;
  • Makna-makna itu merupakan hasil dari melakukan interaksi sosial dalam masyarakat secara luas sebagai manusia;
  • Makna-makna kemudian dimodifikasi dan ditangani melalui sesuatu proses penafsiran atau pemaknaan yang digunakan setiap individu dalam keterlibatanya dengan tanda-tanda atau symbol yang didapatkan ataupun dihadapinya.

Pada dasarnya, interaksi simbolik ini dapat berlangsung di berbagai pemikiran serta apa  makna yang melekat pada sebuah kelompok. Individu dan komunitas atau kelompok merupkan actor atau pemain, dimana dua hal ini tidak dapat dipisahkan dan juga slaing berkaitan satu dengan yang lainnya. Tindakan individu yang dihasilkan merupakan hasil "stimulus internal dan eksternal" atau dari "bentuk sosial diri dan kelompok".

Teori sosialisasi organisasi adalah teori yang menekankan pada proses sosialisasi yang terjadi di dalam sebuah organisasi. Teori ini mengasumsikan, bahwa anggota baru yang pertama kali masuk dalams ebuahorganisasi pada tingkat yang paling bawah dan perlahan akan naik posisinya berdasarkan hierarki setelah mereka berasimilasi. 

Menurut Van Maanen dan Schein (1979), terdapat tiga tahap dalam proses sosialisasi organisasi yaitu functional area, inclusionary, dan hierarchical. Proses asimilasi yang terjadi akan terbagi dalam beberapa bagian besar. Tahapan dari proses sosialisasi dalam organisasi tersebut meliputi :

  • Anticipatory Socialization
  • Suatu bentuk sosialisasi yang terjadi sebelum orang yang bersangkutan amsuk kedalam sebuah organisasi. Hal ini menekankan sosialisasi terhadap pekerjaan dan bahkan makna sosialisasi itu sendiri
  • Encounter
  • Ini adalah tahapan pengertian yang terjadi ketika karyawan sudah mulai masuk kepada sebuah organisasi, karyawan baru tentu harus membuang smeua nilai dan budaya dari yang ia miliki sebelumnya dan melakukan adaptasi dengan lingkungan organisasi yang baru.
  • Metamorphosis
  • Tahap ini adalah tahap dimana proses adaptasi berhasil, karyawan mampu bermetamorfosis dengan membentuk budaya organisasi yang baru di dalam dirinya.Karyawan tersebut pun telah diterima sepenuhnya oleh organisasi.

METODOLOGI : 

Penelitian  ini  menggunakan  metode  penelitian pengamatan lapangan (fields research) dan dikombinasikan dengan melakukan wawancara kepada para informan. 

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan penelitian adalah para karyawan PT Permata Group Indonesia yang telah bekerja lebih dari 2 tahun. 

Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa karyawan yang telah bekerja lebih dari satu tahun sudah melakukan adaptasi dengan budaya organisasi. Total populasi yang ada di dala PT Permata Group Indonesia yang telah bekerja lebih dari 2 tahun berjumlah 38 orang, sehingga peneliti mengambil seluruh populasi ini untuk dilakukan wawancara dan fields research. Metode pengumpulan data tersebut antara lain wawancara mendalam, pengamatan lapangan, serta dokumentasi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun