Hukk, uhuk. Nanta terbatuk-batuk lagi, membuatnya kembali siuman dari lamunan. Sebuah map berisi deadline daftar naskah buku menatapnya tajam, membuat mulutnya kecut, seperti seorang pecandu yang lama tidak menyulut rokok. Sayangnya ia terlalu pengecut untuk menjadi perokok!
"Ya ndak ada alasannya"
"Ndak ada, ndak ada..."
"Eee ha ha ha, mungkin perusahaan sudah tidak membutuhkan Anda lagi"
"Ha ha ha"
"Ada yang mau ditanyakan?"
"..."
"Halo!"
"Nanta!" bapak direktur yang tiba-tiba memanggilnya dengan keras, membangunkan lamunannya lagi
"Eh?" Nanta terhenyak
"Ba ba baik pak, iya pak," jawabnya sekenanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!