Bagaimana bila aku tak mampu beli? Apakah aku akan berdosa mas?
Mas?
Mas?
Mas?
Kembali diregukknya kopi pahit dan dihisapnya kuat-kuat rokok kreteknya. Begitu terus berulang-ulang hingga ia tak dapat lagi melihat jari jemarinya, kakinya, mejanya, kopinya, kedainya... Â
Namaku Yudas,
engkau tahu bahwa aku telah menjualnya sebanyak satu kali.
Tidak lebih banyak dari engkau (yang telah berkali-kali menjualnya).
Malukah kau?
.
.
.
Jogja, Oktober 2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!