Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

berusaha menikmati hidup dengan menulis, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Namaku Yudas

4 Oktober 2024   03:41 Diperbarui: 4 Oktober 2024   04:40 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Nick Moore on Unsplash

Namaku Yudas, engkau tahu bahwa aku telah menjualnya sebanyak satu kali. Tidak lebih banyak dari engkau (yang telah berkali-kali menjualnya). Malukah kau? Aku sangsi! Namaku Yudas, oh sungguh perutku mual melihat orang-orang menyebutmu... indah dan berarti!

"Ahh dasar setan!"

Brak!

"Eh? Ada apa mas?"

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Eh, a anu, tidak, tidak, maaf"

"Atau boleh saya tambah kopinya?"

"Eh, a anu, tidak, eh iya, maaf, terima kasih"

Damn! Jon mengepalkan tinjunya keras-keras seakan ingin meninju orang yang mengenakan kaos bertuliskan "Namaku Yudas...." Secangkir kopi pahit dihadapannya mengerling pias, sedangkan sebungkus rokok kreteknya mengajaknya membuat asap tebal,

"Ayo bakar aku, hembuskan asapnya kuat-kuat, agar matamu tak melihatnya!"

"Apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun