Oh.. wah wah wah..
"Dok! Dok! Dok! Halooo..."
"Hah?"
Astaga... dokter Jaka kembali ke dunia nyata, catatan-catatan panjang yang lucu dan menggemaskan mendadak jatuh hilang, ditimpa panggilan keras suster Ema yang judes setengah mati
"Siap sus, sebentar ya," setengah berteriak ia jawab sambil membawa catatan-catatan pasien lain untuk observasi. Dalam perjalanannya menuju ruang obervasi, sebentuk dua bentuk kalimat dari catatan miss Neka terngiang lagi,
"Lihat kan, karena tiap hari saya interogasi, saya paksa mengaku, akhirnya ia mengaku bahwa semua uangnya berasal dari memuja setan, setan tuyul, hebat ndak saya?"
Hemm.. kok bisa ya? Gumam dokter Jaka. Padahal pemuda itu ndak salah apa-apa, ndak mengganggunya, dan duitnya dari bikin video yutub, frilen nulis, dan banyak pekerjaan yang memang bisa dilakukan di rumah saja...
"Hip! Hip! Hore!"
"Hidup bu Neka, bu Neka, miss Neka!"
"A ha ha ha yess gitu dong!"
Loh, loh suara itu lagi, jangan-jangan aku disuruh observasi miss Neka? Gumam dokter Jaka. Langkahnya mendadak surut, seperti takut, karena,