"Kang? Si anu tuh maksud akang, si setan kah?"
"Kang?"
"Kang?"
Angin tiba-tiba berhembus keras, daun jendela berbunyi keras akibat terhempas dengan keras. Sebuah potret di tembok reot mengayun kekiri, membuatnya menjadi miring. Potret abah yang sedang tersenyum dengan polos...
"Tak perlu keluar uang banyak Jip! Abah bisa bebas langsung pergi, jangan pikir yang macam-macam, pikirkan saja masa depanmu!"
"Abah?" Najip terkejut, seperti mendengar abahnya berbicara padanya, walau hanya terdengar pelan,
"Abah?"
"Abah?"
"Kang?"
"Kang?"
"Kang? Abah kenapa kang?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!