Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

sederhana saja, menikmati hidup dengan menulis, terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Made in (Heaven)

12 Juli 2024   03:45 Diperbarui: 17 Juli 2024   23:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Karlis Reimanis on Unsplash   

"Eh?" kang joni kaget, sadar dari lamunannya. Otaknya masih acak kadut. Di depannya nampak Najip yang mulutnya sedang komat-kamit, entah omong apa. Badannya makin lama makin terasa berguncang-guncang, sepertinya si najip mencoba membawanya ke alam sadar, duh!

"Kang!"

"Kang Joni!"

"Halo?"

Kalau saja ada tawar menawar, pasti abahnya Najip lebih memilih untuk diambil langsung tanpa perlu lama sakit, membikin repot anggota keluarga, dan yang paling penting, tidak menghabiskan banyak uang... karena memang tak ada uang!

"Uang?"

"Uang apa kang?"

"Kang?"

"Eh Jip, anu Jip, uangnya anu"

"Hadeh kang Joni ni malah bikin aye jadi setres aje"

Najip melihat kang Joni dengan perasaan bersalah. Mungkinkan curhatannya membuat si akang jadi setres? Dipijitnya punggung akangnya sambil menggumamkan lelaguan desa supaya akangnya jadi normal kembali. Duh, berdosanya aku! seru Najip lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun