Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

sederhana saja, menikmati hidup dengan menulis, terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Did you Know Me?

20 Februari 2024   02:46 Diperbarui: 20 Februari 2024   03:02 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos

Mas Dab kesal, hampir saja tinjunya mengenai Janggar, untung ada seorang yang sedang lewat diantara mereka, melerainya dan memapah mas Dab yang terhuyung-huyung karena emosi tinggi, kemudian mendudukkannya di kursi pojok, dimana sebuah jendela besar menjembatani ruangan besar dengan dunia luar yang...

Ya, ya, sekali lagi aku melihatnya setelah berkali-kali, gumam mas Dab. Sungguh luar biasa, pasti panen besar, besar dan melimpah ha ha ha. Kau tau tidak mas? Itu di depan ada padi menguning, gemuk, dan menunduk. Menunduk kan mas? Bukan mendongak seperti menantang langit!

"He em, iya mas Dab, gemuk dan menunduk, juga jagung-jagungnya"

"Heh?"

"Iya mas Dab, kenapa?"

"Kok sampeyan bisa dengar pikiranku? Kamu orang ndeso kok bisa? Kok bisa?"

"Heh?"

"Iya mas Dab, maaf"

Mas Dab tak habis pikir. Di belakang meja, dekat sebuah meja besar mas Dab melihat Janggar tertawa terkekeh-kekeh, tampak puas sekali wajahnya, sesekali menengok ke bawah, lalu kembali mendongak ke atas langit-langit. Komat-kamit mulutnya seperti mengucapkan kata-kata: padi menguning, jagung segera panen, aku jagung saja, jagung kan tidak perlu menunduk kalo panen, tetep tegak lurus!

"Heh?"

"Awas kowe Nggar!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun