"Aish, serius dong, itu juga nanti ditanggung kami, bukan dimintakan langsung ke calon anggota"
"Wow!"
Wow wow wowhh wowwww ow ow owwww...
"Wow opo tho Jon Jon?" seseorang mendadak muncul membuyarkan lamunannya. Mulutnya yang tadi menyimpul senyum mendadak kecut, seperti orang yang kecanduan nikotin tapi nggak mampu beli kretek, asem, seperti sebuah jawaban parno,
"Btw, anu Jon, tetep 200rebu, eh tapi boleh dicicil kok Jon!"
"Wow!"
"Kok wow?"
"Wow!"
"Wow piye tho Jon? Kowe ki sadar urung je?"
Hufff... Joni hanya kembali jatuh manyun. Setelah gagal mengupayakan sesuatu yang menurutnya tidak benar kepada si anu, kini datang pula berita tidak enak, baunya seperti aji mumpung, mumpung sudah harus dipanggil "bapak".
"Father father, kowe kok yo  fahter tho!"