Mohon tunggu...
Anjani Eki
Anjani Eki Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Fiksi

Penikmat Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Backpacker Mencari Cinta] Kota Suci, Bikini dan Cium Perpisahan

10 Februari 2016   09:52 Diperbarui: 17 Februari 2016   12:50 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 
" Bagaimana kamu bisa tahu?"

 
"Aku pakai apps. Jadi aku tahu arah kiblatnya"

 

"Sebelum ada apps ,bagaimana kamu tahu arahnya ?"


"kompas"


"kalau ga ada kompas ?"


"Kami diperbolehkan untuk sholat kearah yang kami yakini sebagai kiblat."


Turis di sekitar kami memandang aku dan Bold. Di tepi pantai, diantara wanita yang mengenakan bikini. Aku jelas dianggap tidak waras. Pertama karena aku berjemur dengan pakaian tertutup rapat. Kedua karena aku dan Bold berdiskusi mengenai arah kiblat. Mencari arah kiblat di sebuah kota suci yang telah berganti. Dari masjid Al -Aqsa menjadi ka'bah. 


Sadar kami diperhatikan turis lain, Bold bersulang bir kepada mereka semua. Aku tersenyum, menghargai sikap Bold untuk mencairkan suasana. Paling tidak, sikapnya merupakan pembelaan kecil. Bahwa aku orang normal. Wanita berhijab di tengah bikini yang lalu lalang.


"Jadi kamu ga pernah pakai bikini?"


" Ga pernah "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun