Mohon tunggu...
Dewi Puspitasari
Dewi Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 5 SDN Pagedangan 01

Saya adalah Guru di SDN Pagedangan 01. Saya suka menulis. Saya bergabung disini dengan harapan, saya bisa meningkatkan kemampuan menulis saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

8 Februari 2023   15:45 Diperbarui: 8 Februari 2023   16:00 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan.

Apa kabar para pembaca yang budiman? Semoga Kesehatan dan keberkahan selalu menyertai kita semua, aamiin.

Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan tentang materi Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Mengutip pesan dari Ki Hadjar Dewantoro bahwa Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.". Dari kutipan tersebut kita bisa simpulkan bahwa murid kita sudah mempunyai nilai mereka sendiri. Mereka hidup dan tumbuh sesuai kodrat, bakat dan minat mereka sendiri. Kita tidak bisa menumbuhkan nilai tersebut karena pada dasarnya mereka sudah memilikinya. Tugas kita sebagai pendidik adalah merawat dan menuntun tumbuh kembang kodrat yang sudah ada di murid kita. Murid kita memiliki nilai, kodrat, bakat dan minat yang berbeda-beda. Lalu, bagaimana kita sebagai pendidik seharusnya memperlakukan murid kita yang berbeda-beda ini? Disini saya akan memaparkan pendapat saya mengenai Pembelajaran Berdifersiasi.

Pertama, Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda. Ya, mengajar di tingkat SD bukan hal yang gampang, namun menurut saya sangat menyenangkan. Kenapa? Di tingkat SD saya menemui banyak hal menarik dan sangat beragam. Keberagaman murid misalnya, berasal dari berbagai suku, berasal dari tingkat ekonomi yang berbeda-beda, dan berbeda minat dan bakat mereka. Dari segi sifat : ada yang pemalu, riang, mudah marah, pemberani, penakut, sombong, rendah diri, dll. Dan, segi kemampuan: ada yang cepat bernalar kritis, ada yang lambat berpikir, ada yang kreatif, dll. Perbedaan tersebut menjadi hal yang istimewa bagi saya. 

Dengan keunikan yang mereka miliki, mereka harus dituntun untuk berbaur dan saling menerima satu sama lain. Dan, menganggap bahwa perbedaan adalah hal yang unik dan istimewa dalam diri murid. Ketika mereka berdiskusi materi, awalnya mereka nampak kaku, dan bingung, tetapi tetap saya mengarahkan agar tiap kelompok bekerjasama dan saling menghargai. tiap kelompok menjadi lebih kompak, tanpa melihat perbedaan. Sebagai pendidik, guru diharapkan dapat mengelola kelas dan dapat mengakomodasi setiap kebutuhan murid yang berbeda-beda. Tentunya ini bukan hal yang mudah bagi guru. Namun, setiap guru perlu belajar menerapkan pembelajaran berdiferensiasi agar pembelajaran yang dilaksanakan di kelas lebih bermakna.

Kemudian, Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan? 

Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?. Sebelum memulai pembelajaran, saya terlebih dahulu sharing dengan guru kelas sebelumnya, bagaimana murid-murid saya di kelas sebelumnya. Setelah mendapatkan gambaran dari guru kelas sebelumnya, saya melakukan semacam tes awal atau pretest sederhana guna mengelompokkan murid berdasarkan kemampuan mereka. Harapan saya dengan melihat hasil tes kecil ini, saya lebih mudah mengkondisikan pembelajaran untuk mereka. 

Di sini saya tidak bermaksud untuk membedakan, saya hanya menginginkan mereka berada di kelompok yang sesuai agar proses pembelajaran lebih bermakna. Setelah murid berada di kelompoknya, kemudian saya menanyakan ke murid pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan, media apa yang mereka sukai. Tentang perlakuan ke murid tentu saja saya membedakan sesuai kemampuan mereka, untuk murid yang kemampuan akademiknya belum bagus saya beri pemahaman lebih. Dan ada beberapa murid juga yang lebih suka ketika diberi pemahaman oleh temannya, mungkin dari sisi psikologis lebih nyaman dan dengan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari jadi murid tersebut lebih suka dipahamkan oleh teman sebaya.

Selanjutnya, Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?. Tantangan pasti ada ya. Tapi bagaimana kita menghadapi tantangan tersebut menjadi hal yang menyenangkan bagi murid? 

Awalnya saya menemukan di kelompok murid dengan kemampuan baik, mereka terkesan menyepelekan dengan apa yang saya sampaikan, karena mereka merasa itu mudah dan gampang. Menghadapi kelompok ini saya harus menyiapkan amunisi materi yang berbobot dan dengan penyampaian yang menyenangkan namun tetap tenang. Kemudian untuk kelompok murid dengan kemampuan akademik belum baik, saya menemukan sebagian dari mereka kurang bersemangat karena merasa materi sangat sulit. Penanganan untuk kelompok murid ini lebih sulit untuk saya, karena saya harus menerapkan berbagai cara dan metode agar mereka mudah memahamai materi. Saya lebih banyak menggunakan pendekatan individu untuk kelompok murid ini agar mereka lebih merasa diperhatikan dan nyaman ketika belajar.

Yang terakhir, Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi? 

Guru harus bisa menentukan strategi agar pembelajaran dapat bermakna bagi murid dalam kelas yang beragam. Dan juga guru harus memahami bahwa pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya dapat memaksimalkan murid, namun juga memberikan kesempatan kepada murid untuk mempelajari berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting, misalnya nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan setara, kemerdekaan belajar dan berbagai nilai akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara holistic. Harapan saya, murid belajar untuk menerima tiap perbedaan dan saling menghormati. Setiap murid unik, guru perlu menyadari hal tersebut. Jadi guru seharusnya merancang, melaksanakan dan membuat evaluasi pembelajaran sesuai dengan kemampuan murid masing-masing dengan tanpa meninggalkan hak-hak mereka sebagai murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun