Kolaboratif
Kolaboratif artinya sikap menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menciptakan hubungan yang saling mendukung demi kemajuan Pendidikan Indonesia ke arah  yang lebih baik. Contoh kolaboratif adalah bekerja sama dengan rekan sejawat dalam menyusun rencana program sekolah maupun pembelajaran, bekerjasama dengan guru lain membuat media pembelajaran, berkolaborasi dengan Orang tua siswa dalam mengatasi permasalahan belajar yang dihadapi oleh siswa baik masalah akademik maupun non akademik.
Nantinya sebagai lulusan guru penggerak saya akan  menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah. Saya harus menjadi coach bagi guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, saya akan terus Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah dan Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah serta membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tingkatkan lagi Kerjasama dan kolaborasi dengan murid, rekan guru, Kepala Sekolah, Komunitas dan orang tua siswa demi terwujudnya pembelajaran yang lebih baik dan bermakna.
Inovatif
Sebagi Guru Penggerak harus menjadi innovator atau penemu atau pengembang atau mempengaruhi. Inovatif disini artinya memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan atau aktif memunculkan gagasan-gagasan baru yang tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu. Dibutuhkan ketelitian, keuletan dari seorang Guru Penggerak untuk melihat peluang dan potensi yang ada di sekitarnya (baik dari guru lain, murid, kepala sekolah, orang tua murid, komunitas lainnya) untuk mendukung ide orisinal demi menguatkan pembelajaran murid. Misalnya membuat media pembelajaran yang menarik, sehingga pembelajaran tak terasa sebagai beban, tetapi tetap bermakna bagi siswa, menggunakan berbagai sumber belajar, menyenangkan, dan sesuai dengan cara belajar siswa yang sesuai dengan kodrat zaman, zaman dimana perkembangan IPTEK sangat pesat. Kita sebagai guru dituntut untuk mengikuti dan menguasi IPTEK agar tidak tertinggal dengan zaman.
Berpihak Pada Murid
Guru harus menghamba pada murid. Hal tersebut merupakan filosofi pemikiran KHD. Di kelas jadikan siswa sebagai pusat, bukan guru. Jadikan siswa sebagai actor utama dikelas. Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Guru penggerak menuntun murid dengan sepenuh hati untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Sebagai seorang guru penggerak saya tentunya dituntut untuk terus  meningkatkan kompetensi saya dalam mendidik siswa dengan berpihak kepada murid, dimulai dari melakukan pembelajaran dikelas dengan mempertimbangkan minat dan bakat siswa.
Jika pembelajaran di kelas didasari dengan kodrat alam (bakat, minat dan potensi) dan juga kodrat zaman, saya yakin sekali pembelajaran akan menghasilkan tujuan Pendidikan yanga sesungguhnya yaitu mencapai kebahagiaan siswa setinggi-tingginya.
Trikon dari KHD yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani senantiasa saya terapkan dalam keseharian saya dalam menuntun siswa. Saya adalah petani yang diberi titipan berbagai benih atau biji tanaman. Mungkin dari semua biji tersebut ada yang berkulaitas baik, ada juga yang mungkin kurang baik. Tugas saya sebagai petani adalah memberi tempat yang nyaman, merawat dan memupuk agar menjadi tanaman yang kokoh dan menghasilkan.
Kegiatan Keseharian dari saya sebagai Guru Penggerak yang mencerminkan nilai-nilai tersebut dapat saya gambarkan sebagai berikut.