Mohon tunggu...
Miss Debbie
Miss Debbie Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Sederhana

Perempuan Sederhana | Hidup Sederhana | Hidup Berdampak | Cinta Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saling

28 Juli 2020   15:59 Diperbarui: 28 Juli 2020   17:22 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merekam video dengan hasil sound yang noisy itu bikin hati gemes, diulang ulang sampai seperti apa yang ada dalam imajinasi -- ini tanpa ruangan kedap suara -- harap maklum

Bahkan kegiatan cerita yang biasanya sekali beres kita action di depan kelas, sekarang bisa ditake 3x itupun dengan pengeditan yang wow....

Mengedit untuk jadi menarik itu juga sesuatu, kerja sambil belajar. Benar-benar mengucapkan banyak terima kasih untuk google dan youtube juga orang-orang baik diluaran sana yang sudah menyediakan banyak jawaban untuk segala sesuatu yang kita perlukan dalam proses ini.

WAKTU TENAGA DAYA DANA

Komplit, itu harga yang harus dibayar!

Apa semua itu bisa jadi alasan untuk mengeluh?

Bisa saja, ralat sangat bisa!

Guru juga seorang pekerja professional, yang punya jam kerja tertentu sesuai aturan, yang setelah jam kerjanya selesai maka ia juga akan pulang dan mengambil pekerjaan rumah tangganya, termasuk manjadi guru untuk buah hatinya. Apakah dia menguasai semua mata pelajaran anaknya disekolah? Tentu saja tidak, iapun harus spent time untuk mempelajarinya atau membangun komunikasi yang baik dengan sang pengajar anaknya disekolah -- prinsipnya yang penting tujuan pembelajaran berhasil diperoleh si anak.

Ini sama seperti seorang pengusaha/ pedagang/ dokter/ bidan/ perawat/ konsultan/ pengacara/ hakim, dll  yang setelah pulang kerja harus menjadi pengajar untuk anak-anaknya.

Daripada mengeluh dan protes ini itu, apa salahnya jika waktunya dipakai untuk mempelajari sesuatu yang berguna.

Saya salut untuk semua orang tua yang sampai hari ini benar-benar berdedikasi untuk pendidikan anaknya
dengan semua cara, benar-benar ingin pendidikan anaknya terpenuhi....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun