Cerita berlanjut dimana ayah Pi memberitahu kalau mereka sekeluarga beserta binatang-binatang milik mereka ke Kanada. Saya lupa bercerita bahwa keluarga Pi mengelola sebuah kebun binatang peninggalan orang Prancis di atas tanah pemerintah yang akhirnya diminta kembali oleh pemerintah yang memaksa keluarga Pi harus pindah.
Di tengah suasana serius membicarakan kepindahan mereka diibaratkan petualangan Columbus menemukan benua Amerika dan Pi menimpali dengan lucu, "But Columbus was looking for India." karena Pi tidak mau meninggalkan India.
Tapi mau tidak mau mereka harus pergi juga karena segala surat dan keperluan migrasi sudah dipersiapkan ayah Pi.
Pelajaran hidup pun dimulai ketika kapal yang mereka tumpangi diserang badai dan akhirnya karam di perairan Marina Trench (palung terdalam di dunia). Hanya Pi yang selamat ketika kapal sekoci jatuh ditimpa seekor zebra lalu di tengah badai, Pi menyelamatkan "seseorang". Ternyata "seseorang" tersebut adalah harimau Bengali milik keluarganya yang bernama Richard Parker.
Dapat dibayangkan reaksi Pi ketika tahu apa yang baru saja diselamatkannya. Setelah hari terang dan badai mulai reda, Pi tambah terkejut karena ternyata masih ada seekor Hyenna (hewan dari Afrika yang mirip anjing, suaranya mirip orang tertawa dan pemakan bangkai). Lalu terlihat di kejauhan seekor Orangutan bernama Orange Juice yang juga milik ayah Pi, duduk terapung di atas jaring berisi bertandan-tandan pisang.
Hyenna di atas sekoci adalah mimpi buruk karena dia membunuh satu per satu binatang di atas sekoci, pertama zebra lalu orangutan. Lalu Richard Parker muncul dan membunuh hyenna. Terdengar suara tangis melengking seorang anak kecil dari deretan bangku tepat di belakang saya. Proses seleksi alam yang terpampang di layar rupanya terlalu mengerikan untuk ukuran anak-anak.
Setelah itu adegan demi adegan diisi dengan perjuangan Pi hidup di tengah laut bersama seekor harimau yang kapan saja bisa memangsanya jika dia lengah. Sampai di titik dimana Pi berhasil membuat Richard Parker, sang harimau menurut padanya.
Ada bagian-bagian film dimana Pi sangat putus asa karena selain kehilangan keluarganya dalam sekejap mata, dia sekarang juga sendirian di tengah samudra hanya berteman Richard Parker.
Banyak yang ditemui Pi sepanjang perjalanannya mempertahankan nyawa. Malam yang bertabur bintang dengan laut penuh ubur-ubur yang bercahaya serta makhluk-makhluk mikroskopis yang juga bercahaya. Indahnya fajar merekah di tengah laut tenang juga pemandangan luar biasa ketika matahari perlahan terlelap di peraduannya. Secercah pelangi di antara awan hitam yang bergulung setelah badai mereda seakan memberi harapan bahwa selalu saja ada hal indah terselip dalam kesulitan dan kesusahan hidup.
Hal menakjubkan dan tak paling tak masuk akal adalah ketika Pi menemukan sebuah pulau hijau tak berpantai yang berisi pepohonan seperti bakau yang akarnya bisa dimakan. Di sana Pi dan Richard Parker bertemu ribuan atau bahkan ratusan ribu Meerkat (hewan khas Afrika yang mirip tupai yang hidupnya berkelompok).
Di sana Pi menemukan banyak kolam air tawar lalu memutuskan menginap di pulau tersebut.