Tak jauh dari perkemahan kami sampai di Candi Gedong I. Banyak sekali orang yang sedang berfoto di sana di depan pintu candi. Kami tak berdiam lama di sana, hanya mengitari candi sekali lalu meneruskan perjalanan ke Candi Gedong II yang terletak sedikit jauh dari candi pertama. Satu hal menarik yang saya temui di ketiga candi pertama adalah bau dupa yang menyengat hidung bercampur dengan lembabnya udara di dalam candi. Rupanya di ketiga candi pertama tersebut masih sering dilakukan ritual keagamaan.
.
Satu tempat paling berkesan bagi saya di antara candi-candi tersebut adalah sumber air suci, jalan masuknya ditandai dengan sepasang gapura bercat hitam dan kuning yang terlihat jelas dari jalur kuda. Tempat ini kelihatannya jarang dijamah pengunjung, mungkin karena letaknya yang agak terpencil dan masuk ke dalam.
Di sana tampak ada sebuah pendapa kecil beratap yang kemungkinan disediakan untuk tempat sholat para pengunjung. Tak jauh dari pendapa terdapat sebuah pancuran dan beberapa air terjun kecil yang mengalir air bening di sela-sela tanah berwarna kuning kecoklatan. Bau belerang sangat kuat tercium dari air pancuran ketika saya mencuci muka, tangan dan kaki di sana.
.
[caption id="attachment_307820" align="aligncenter" width="343" caption="Salah satu mataair di Sumber Air Suci"]
Posisi tempat yang jauh di bawah level jalur kuda membuat tempat ini sangat sunyi, tak ada suara dari luar yang masuk, hanya suara gemericik air dari pancuran dan suara burung yang terdengar di telinga. Benar-benar tempat yang tepat untuk bermeditasi dan berkontemplasi. Rasanya tak ingin beranjak dari tempat itu kalau saja kami tak harus mencari separuh dari rombongan yang berpisah sejak di Candi Gedong I.
.
[caption id="attachment_307821" align="aligncenter" width="345" caption="Semburan uap belerang terlihat dari Candi Gedong III"]
Kami pun beranjak meninggalkan "tempat tersembunyi" tersebut untuk melanjutkan perjalanan ke candi-candi lainnya dan juga melihat semburan uap belerang panas yang terletak tak jauh dari pemandian air hangat. Kami hanya numpang lewat di sana karena kami langsung naik ke jajaran candi-candi terakhir untuk bertemu dengan anggota rombongan yang lain dan beristirahat di sana sebelum turun dan kembali ke Semarang.