Mohon tunggu...
Misna zain
Misna zain Mohon Tunggu... Ilmuwan - Misna zain

Semangat pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintaku Sebesar Body-Ku

9 November 2020   17:37 Diperbarui: 9 November 2020   17:55 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

      

      Miko mempunyai seorang teman kampus bernama Chika, mereka kuliah di kampus yang sama, yakni di kampus Universitas Indonesia. Miko pria yang tampan dengan kulit putih, bertubuh jangkung dan belasteran Amerika, cowok seperti dia pasti memiliki pacar yang sangat cantik jelita, ya seperti kataku ternyata Miko memang sudah punya pacar bernama Helen, mereka satu kampus, dan tak jarang mereka menghabiskan waktu bersama, seperti belajar bareng, nongkrong bareng di kafe dan menemani Helen belanja di Mall.

    Helen gadis yang berkulit hitam manis, tinggi yang proporsional, tampil seksi dengan gaya feminimnya, berambut panjang pirang, dan senyuman dibibirnya yang selalu memikat Miko tersebut.

    Setelah mereka menjalin hubungan asmara yang cukup lama, yakni selama satu tahun lebih, ternyata tanpa sadar ternyata Helen ini punya sifat yang tidak diketahui oleh Miko sama sekali, ya si Helen cewek yang suka selingkuh dan ternyata ia berpacaran dengan Miko hanya karena kekayaannya dan juga ia hanya tertarik dengan ketampanannya.

    Pada suatu hari Miko menangkap basah si Helen berduaan dengan pria lain di sebuah kafe yang ramai pengunjung, ia melihat Helen dan pria itu berpegangan tangan di atas meja, ohh tidak hal itu membuat Miko sangat sakit hati, ternyata wanita yang selama ini dia anggap setia tega menghkianatinya.

    Miko tanpa basa-basi langsung melabrak Helen dan pria asing itu, dengan tatapan penuh amarah Miko mengatakan pada si Helen " Tega kamu ya sama aku, selingkuh di belakangku, pokoknya kita putus, selamat tinggal," Helen pun tak bisa berkutik sama sekali, ia hanya bisa pasrah dan air matanya mulai berderai membasahi pipinya, kemudian helen berteriak dari belakang sembari mengatakan "Aku bisa jelasin semuanya padamu sayang," mendengar hal itu miko mengatakan " Ha, tidak ada yang perlu dijelasin lagi."Ucap Miko.

    Semenjak peristiwa itu Miko sangat merasa terpukul, ia banyak mengurung diri di kamar, ia jarang makan dan mamanya khawatir dengan kondisi anaknya tersebut, tak tega melihat anaknya terus-menerus menghukum dirinya sendiri, ia pun mencoba mengetuk pintu anaknya dan berkata "Nak, ini mama Miko, tolong bukain mama pintu, mama mau masuk nih?", Miko yang mulai luluh hatinya akan perhatian ibunya mulai beranjak dari tempat tidurnya, ia menghampiri pintu kamarnya dan meraih gagang pintu, ia mengatakan "Iya mamaku sayang, mama boleh masuk kok." 

    Mamanya pun masuk dan meraih pergelangan tangan anaknya tersebut, mama Miko duduk di tempat tidur dan Miko berbaring di pangkuan mamanya, awalnya hening sejenak, kemudian Miko mulai curhat kepada mamanya dengan berkata "Ma, aku sangat sedih, Helen pacar aku tega mengkhianati cintaku," ucapnya kepada mamanya, mamanya pun berkata "Nak, berarti ia bukan gadis yang tepat untukmu, suatu hari nanti pasti kamu menenmukan gadis yang lebih baik darinya dan cintanya juga tulus untukmu, sabar ya anakku sayang," Miko mengatakan "Iya ma, terima kasih atas perhatiannya."

    Di pagi hari yang cerah, mentari bersinar terang di atas sana, Miko terbangun dari tempat tidurnya tepat pada pukul 7.00, matanya masih sembab yang disebabkan oleh genangan air matanya, Miko beranjak dari tempat tidur dan membuka jendela kamarnya, terdengar suara burung-burung yang berkicau di sekitar rumahnya. Setelah itu Ia kemudian bersegera ke tempat mandi untuk bersiap-siap ke kampus, ia juga baru teringat jika ada mata kuliah di hari ini tepatnya pukul 8.30 yang akan dimulai.

    Setelah mandi ia kemudian memakai corak baju kotak-kotak yang berwarna garis hitam merah dan ia padukan dengan celana jeans-nya, memakai parfum yang wanginya memikat harus semerbak, menyisir rambutnya yang gondrong tersebut, oh wajahnya sangat tampan memikat. Ia kemudian keluar dari kamarnya dan menyapa mamanya yang sudah ada di meja makan dan ragam makanan sudah tersedia di meja, "Sebelum kamu berangkat, sarapan dulu ya nak," Miko pun akhirnya duduk di samping mamanya, ia sarapan roti dan mengolesi roti tersebut dengan selai, ia kemudian melahapnya dengan tangan kanannya, deretan gigi-gigi putihnya nampak di saat ia membuka mulut dan menjejalkan roti tersebut ke dalam mulutnya.

    Setelah sarapannya usai, ia kemudian mengambil kunci mobilnya dan berpamitan dengan mamanya dengan mencium tangan dan pipi mamanya, ia berkata "Aku berangkat dulu ya ma," mamanya pun membalasnya dengan angukan dan lambaian tangan. Ia masuk ke mobilnya dan menancap gas dan mobilnya sudah mulai melaju dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi.

    Setelah sampai di kampus, ia membawa mobilnya di tempat parkiran kampus, dan ia turun dari mobilnya, ia berjalan dan sampailah ia di halaman depan kampus, ia melihat ada Chika yang sedang duduk di tangga kampus sembari menatap serius laptopnya, ia kemudian menyapa Chika, "Hai selamat pagi Chika kamu lagi kerja apa nih?", "oh ini aku lagi kerja tugas nih Mik". "Oh lagi kerja tugas, kalau ghitu aku mau masuk kelas dulu yah, sampai jumpa nanti."

    Miko dengan gesit melangkahkan kakinya masuk kelas untuk mengikuti mata kuliah bahasa Indonesia, setelah perkuliahan berakhir, ia kemudian menghubungi Chika melalui pesan whatsapp, dengam pesan yang berbunyi "Chika, kita ketemuan di perpus yuk?", Chika pun akhirnya membalasanya dengan berkata "yuk, dengan senang hati."

    Miko sudah sangat lama move on dari mantannya tersebut, hingga ia merasa sudah tak penting lagi curhat tentang ini ke Chika, Miko merasakan semenjak berteman akrab dengan Chika, ia merasakan perasaan aneh, ya bisa dikatakan ada perasaan suka kepada Chika, sebab setiap kali dekat dan bertatapan dengan Chika, Miko merasakan jantungnya deg-degan, ini pertanda ia jatuh cinta pada Chika teman akrabnya tersebut.

    Chika si gadis yang bertubuh gemuk, berparas cantik, kulit putih, wajah bulat, mata yang sipit, blasteran Australia, tak hanya itu Miko mengenal Chika sebagai gadis yang berhati baik, penolong, dan juga termasuk mahasiswi cerdas berprestasi. Hingga berhasil memikat hati Miko, ia bukanlah gadis yang egois, ia senang membantu Miko mengerjakan tugas kuliah Miko.

    Akibat tingkahnya itu Miko sangat takjub dengan kebaikan Chika, hingga mantan si Miko merasa dengki dan cemburu pada hubugan mereka, ia tidak suka melihat perhatian Miko ke Chika, melihatnya dekat berdua Helen merasa hatinya terbakar dengan rasa cemburu.

    Miko sangat romantis yakni menemani Chika ke perpustakaan, menemani Chika mengerjakan tugasnya dan terkadang nonkrong berdua di sebuah kafe yang tidak terlalu jauh dari kampusnya. Miko juga telah lama menjalin pertemanan dengan kakak Chika yang bernama Hendri, mereka kenalan awalnya dari pertemuan yang rutin di gym dan Hendri terkadang menceritakan sosok adiknya yang cerdas kepada Miko, dan ternyata Miko sudah kenal lama adik Hendri, dan dari obrolan mereka kakak Chika tahu bahwa Miko ini teman akrab adiknya di kampus.

    Ada juga teman akrab Chika yang bernama Gio, yah pria kutu buku, pakai kacamata, berambut kribo, bertubuh pendek, dan pendengar setia curhatan si Chika, ya sebenarnya ia juga diam-diam menyimpan rasa untuk Chika, tapi cintanya sepertinya memang bertepuk sebelah tangan, si Chika tidak sama sekali menyukai si Gio, ia hanya menggangapnya sebatas teman, dan ia hanya mencintai  Miko seorang.

    Pagi hari Miko dan Chika yang duduk berdua di tangga depan halaman kampus, tanpa sepengetahuan Miko dan Chika, si Helen dan Denis menguntit mereka yang sedang berpelukan, menyaksikan hal itu Helen pun sangat sakit hati dan nampak si Gio juga menyaksikan mereka berpelukan. 

    Melihat kedekatan mereka semakin lengket saja si Helen semakin hari semakin cemburu dan tidak terima, ia kemudian mempunyai rencana jahat untuk memisahkan Miko dari Chika. Helen kemudian pergi menemui Master Jo seorang ahli hipnotis yang selalu berpakaian hitam dan tubuh yang semampai, berkulit hitam manis, mereka janjian ketemuan di sebuah mall perbelanjaan, akhirnya mereka pun bertemu ia duduk bersebelahan dengan Master Jo.

    Helen menemui dan meminta bantuan Master Jo untuk menghipnotis Miko, agar ia bisa merebut kembali Miko dari Chika dan menjalin hubungan dari nol lagi. Awalnya Master Jo menolak permintaan si Helen, tapi akhirnya ia pun luluh dan akhirnya membantu Helen dengan syarat ia harus membawa Miko untuk dihipnotis, sebab hari ini orang yang akan dihipnotis tidak ada di sana, maka Master Jo ingin minggat dari tempat tersebut dan tiba-tiba ia mendapat telepon dari seseorang yang ingin meminta bantuannya juga, setelah menerima telpon, Master Jo ingin pergi, tapi kemudian dihadang oleh si Helen, dan Helen pun berkata "Tunggu Master Jo, tapi aku punya foto si Miko," Helen pun dengan cepat mengambil foto tersebut di dalam tasnya dan memberikannya pada Master Jo.

    Setelah Master Jo menghipnotis foto Miko dan pengaruhnya sudah bekerja mengenai si Miko, tanpa basa-basi lagi Master Jo pamitan untuk pulang kepada si Helen. Akibat pengaruh hipnotis tersebut kepala Miko terasa sangat pusing, ia menggelengkan kepala dan spontan menjatuhkan barang yang berupa box dari genggamannya yang saat itu sedang bersama Chika mengangkat buku-buku yang ada dalam box tersebut. Tiba-tiba Miko mengatakan kepada Chika sembari menunjuk Chika " Kamu siapa, kamu bukan Chika, dia itu kurus, ndak gemuk seperti kamu."

    Chika sangat heran melihat tingkah Miko yang tiba-tiba berubah berlagak aneh, seakan-akan ia tak mengenal Chika sebelumnya, Miko akhirnya kabur dari Chika dengan berlari sangat cepat seperti orang ketakutan yang melihat hantu di siang bolong, ia tanpa sengaja menabrak mantannya yang bernama Helen, ia dengan spontan meraih pergelangan tangan Helen dan berkata "Yuk temani aku kabur dari Chika?", tapi helen mengatakan ia ada kuliah siang ini, dan Miko dengan santai mengatakan pada Helen "Ahh, absen saja dulu." Mereka kabur berdua dan ekspresi wajah Helen nampak puas sebab rencananya tersebut berhasil mengenai Miko.

Pasca peristiwa tadi Chika sangat terpukul, ia merasa selama ini Miko tidak menerimanya apa adanya, padahal cintanya kepada  Miko sangat besar, Chika menangis sejadi-jadinya di meja makan tersedu-sedu sambil sesekali menjejalkan makanan yang ada di depannya, ya makannya beragam berserakah di meja, kesedihannya membuat ia nampak seperti orang yang baru-baru putus cinta, padahal ia hanya salah paham dan ini tentu perbuatan Helen yang tidak diketahuinya sama sekali.

Kakak Chika yang bernama Hendri, yang tinggal berdua sama Chika, kakaknya tersebut tiba-tiba mendengar suara tangisan di malam yang gelap gulita yang bersumber dari dapur, ia pun memberanikan diri sambil memegang kayu balok di tangannya berjalan secara perlahan, pelan tapi pasti menyusuri lorong-lorong di rumahnya dan sampailah ia di dekat dapur dan ia menyalakan lampu dapur, dan apa yang terjadi ia sontak dikagetkan oleh adiknya yang sedang menangis sambil merebahkan kepalanya di meja dan mulut masih mengunyah-nguyah makanan, ia akhirnya menyimpan balok itu di sekitar dapur dan menghampiri adiknya yang tengah menangis, kemudian ia berkata "Kamu kenapa dek?," Chika yang perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan menatap serius kepada kakaknya, ia kemudian mulai menceritakan apa yang menimpa dirinya.

Pada hari Sabtu pagi Hendri mengajak adiknya ke sebuah kafe sambil ngobrol-ngobrol, tapi tanpa sepengetahuan mereka, Helen melihat Chika berpelukan dengan kakaknya, atas kejadian itu Helen mulai salah paham, bahwa Chika ternyata berselingkuh dari Miko.

Hari minggu pagi tepatnya jam 8.00 di gym Hendri melihat Miko yang berjalan bersama mantannya memasuki ruangan gym, Hendri sejenak meninggalkan aktivitasnya itu dan menghampiri si Miko dan mantannya itu, sebelum Miko berkata sepatah kata pun, tiba-tiba Hendir melayangkan pukulan ke perut Miko sambil mengatakan "Mengapa kau tega menyakiti adikku, padahal adikku sangat mencintaimu, brengsek," Hendri dengan tubuhnya yang atletis dan berkulit hitam manis tersebut berhasil merobohkan tubuh Miko dengan pukulan tinju tangannya dan setelah itu, meninggalkannya begitu saja dengan kembali beraktivitas lagi. Helen menyaksikan peristiwa itu dengan wajah yang penuh ketakutan.

Melihat kejadian itu Helen langsung menolong Miko yang masih terbaring setelah kena pukulan, dan membantunya bangkit dari lantai. Kemudian ia berkata kepada Miko, "Itu kan, cowok selingkuhan Chika yang pernah aku lihat di kafe," tanyanya kepada Miko, setelah mendengar hal itu Miko membantahnya bahwa ia adalah Hendri kakak dari Chika. Helen pun merasa tertegun mendengar hal itu, ohh tidak ternyata ia salah paham selama ini.

Setelah dua hari efek hipnotis itu bekerja, perlahan-lahan efek itu mulai meghilang dan setelah ia pulih sempurna, ia terkadang memperhatikan Chika yang sedang duduk di tangga depan kampus, tapi ia masih ragu menghampirinya, sudah beberapa hari ini Miko melihat Chika selalu menghindarinya, padahal Miko merasa tidak pernah melakukan apapun kepada Chika, ya hanya kesalahpahaman disebabkan oleh efek hipnotis tersebut.

Chika yang melihat Miko sedang kesulitan mengerjakan tugasnya di tangga kampus, ia kemudian menghampiri Miko dan menawarkan bantuan untuk mengerjakan tugas Miko, dengan senang hati Miko menerima kebaikan hati Chika tersebut, yah walaupun Chika masih sedikit kecewa dengan prilaku Miko di hari yang lalu.

Di keesokan harinya Miko berbelanja di mall dan tanpa sengaja bertemu dengan Chika di sana yang sedang berbelanja buah, ia pun bertanya apa yang membuat Chika selama ini menghindari dirinya. Setelah itu Miko berusaha memperbaiki hubungannya dengan Chika yang penuh kesalapahaman tersebut, ia kemudian janjian bertemu dengan si Chika di mall, ia mereka bertemu di sebuah meja kosong di mall, Miko memberi pakaian untuk Chika yang tadi ia beli, Chika kemudian mengoceh bahwa baju yang ia berikan sangat sempit untuk dirinya, ia membutuhkan baju yang lebih besar lagi, mendengar hal itu Miko tertawa lepas memperlihatakan deratan giginya yang rapi dan bersih, Chika tersipu malu, Miko berkata "Enggak kok, ini pasti pas berdasarkan ukuranmu, nah baju ini kamu pakai nanti malam, kita makan malam di restoran nanti pukul 9.00 yah," Chika mengangguk pertanda menyetujuinya dengan ekspresi bibir tersenyum memukau.

Mereka pun akhirnya bertemu di restoran yang mewah tersebut dengan duduk berdua di meja yang telah dihiasi dengan cantik, suasana romantis menerpa mereka di saat mereka saling bertatapan, dan Miko memecahkan lamunan Chika dengan berkata "Aku minta maaf yah Chik, jika aku memang punya salah sama kamu akhir-akhir ini," tanpa menunggu lagi Chika spontan mengatakan bahwa ia memaafkan Miko.

Melihat hubungan asmara Miko dan Chika semakin erat saja, Helen dan Gio punya rencana lagi untuk memisahkan Miko dan Chika, mereka berkonspirasi untuk membuat hubungan mereka retak lagi, yang dimana setelah itu Gio bisa mendapatkan Chika dan Helen bisa berhubungan lagi dengan Miko.

Helen dan Gio kemudian janjian bertemu dengan Master Jo, dan pergi menemui Master Jo di mall, kebetulan mereka bertemu Master Jo di Lift dan mereka bertinga mencari tempat ngobrol dan mereka duduk berkumpul di sana. Helen dengan Gio menceritakan kepada Master agar ia membuat hubungan Miko dan Chika menjadi hancur dan mereka berpisah, setelah mencoba menghipnotis Miko melalui fotonya, ternyata hipnotis itu tidak mempang lagi, sebab kata Master Jo kepada Gio dan Helen bahwa Aura Miko sangat kuat dan cocok dengan Chika, mereka memang telah ditakdirkan bersama yakni berjodoh, jadi sulit memisahkannya untuk selamanya kata Master Jo, mendengar pernyataan Master Jo akhirnya si Gio dan Helen pun menyerah dan putus asa untuk menghancurkan hubungan mereka, mereka mulai sadar. Dan ketika Gio dan Helen saling berpandangan satu sama lain, Master Jo memecahkan lamunan mereka dan berkata bahwa aura Helen dan Gio sama, jadi kata Master mereka lebih cocok jadi sepasang kekasih, akhirnya hari itu mereka jadian disaksikan oleh Master Jo.

Mereka tidak mengusik lagi hubungan Miko dan Chika, dan pada akhirnya tibalah masa di mana Miko mengungkapkan perasaannya yang selama ini dia pendam untuk Chika, mereka bertemu di sebuah puncak gedung dan pada saat itu juga Miko menyatakan perasaannya yakni seperti ini "Chika, walaupun kamu gendut aku tetap menerima kamu apa adanya, kamu mau kan menjadi pacar aku untuk selamanya," dengan ekspresi tersenyuman dan wajah semringah Chika menerimanya dengan anggukan dan setelah itu Miko mendekap erat tubuh Chika.

Setelah peristiwa tersebut Chika mendapat kabar gembira bahwa ia mendapatkan beasiswa dari Australia selama tiga bulan kuliah di sana, yang di mana beasiswa tersebut di sponsori oleh kedutaan besar Amerika Serikat.

Akhirnya mereka hidup bahagia tanpa ada yang megusik hubungan mereka lagi.

Tamat....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun