Mohon tunggu...
Misna zain
Misna zain Mohon Tunggu... Ilmuwan - Misna zain

Semangat pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintaku Sebesar Body-Ku

9 November 2020   17:37 Diperbarui: 9 November 2020   17:55 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    Chika sangat heran melihat tingkah Miko yang tiba-tiba berubah berlagak aneh, seakan-akan ia tak mengenal Chika sebelumnya, Miko akhirnya kabur dari Chika dengan berlari sangat cepat seperti orang ketakutan yang melihat hantu di siang bolong, ia tanpa sengaja menabrak mantannya yang bernama Helen, ia dengan spontan meraih pergelangan tangan Helen dan berkata "Yuk temani aku kabur dari Chika?", tapi helen mengatakan ia ada kuliah siang ini, dan Miko dengan santai mengatakan pada Helen "Ahh, absen saja dulu." Mereka kabur berdua dan ekspresi wajah Helen nampak puas sebab rencananya tersebut berhasil mengenai Miko.

Pasca peristiwa tadi Chika sangat terpukul, ia merasa selama ini Miko tidak menerimanya apa adanya, padahal cintanya kepada  Miko sangat besar, Chika menangis sejadi-jadinya di meja makan tersedu-sedu sambil sesekali menjejalkan makanan yang ada di depannya, ya makannya beragam berserakah di meja, kesedihannya membuat ia nampak seperti orang yang baru-baru putus cinta, padahal ia hanya salah paham dan ini tentu perbuatan Helen yang tidak diketahuinya sama sekali.

Kakak Chika yang bernama Hendri, yang tinggal berdua sama Chika, kakaknya tersebut tiba-tiba mendengar suara tangisan di malam yang gelap gulita yang bersumber dari dapur, ia pun memberanikan diri sambil memegang kayu balok di tangannya berjalan secara perlahan, pelan tapi pasti menyusuri lorong-lorong di rumahnya dan sampailah ia di dekat dapur dan ia menyalakan lampu dapur, dan apa yang terjadi ia sontak dikagetkan oleh adiknya yang sedang menangis sambil merebahkan kepalanya di meja dan mulut masih mengunyah-nguyah makanan, ia akhirnya menyimpan balok itu di sekitar dapur dan menghampiri adiknya yang tengah menangis, kemudian ia berkata "Kamu kenapa dek?," Chika yang perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan menatap serius kepada kakaknya, ia kemudian mulai menceritakan apa yang menimpa dirinya.

Pada hari Sabtu pagi Hendri mengajak adiknya ke sebuah kafe sambil ngobrol-ngobrol, tapi tanpa sepengetahuan mereka, Helen melihat Chika berpelukan dengan kakaknya, atas kejadian itu Helen mulai salah paham, bahwa Chika ternyata berselingkuh dari Miko.

Hari minggu pagi tepatnya jam 8.00 di gym Hendri melihat Miko yang berjalan bersama mantannya memasuki ruangan gym, Hendri sejenak meninggalkan aktivitasnya itu dan menghampiri si Miko dan mantannya itu, sebelum Miko berkata sepatah kata pun, tiba-tiba Hendir melayangkan pukulan ke perut Miko sambil mengatakan "Mengapa kau tega menyakiti adikku, padahal adikku sangat mencintaimu, brengsek," Hendri dengan tubuhnya yang atletis dan berkulit hitam manis tersebut berhasil merobohkan tubuh Miko dengan pukulan tinju tangannya dan setelah itu, meninggalkannya begitu saja dengan kembali beraktivitas lagi. Helen menyaksikan peristiwa itu dengan wajah yang penuh ketakutan.

Melihat kejadian itu Helen langsung menolong Miko yang masih terbaring setelah kena pukulan, dan membantunya bangkit dari lantai. Kemudian ia berkata kepada Miko, "Itu kan, cowok selingkuhan Chika yang pernah aku lihat di kafe," tanyanya kepada Miko, setelah mendengar hal itu Miko membantahnya bahwa ia adalah Hendri kakak dari Chika. Helen pun merasa tertegun mendengar hal itu, ohh tidak ternyata ia salah paham selama ini.

Setelah dua hari efek hipnotis itu bekerja, perlahan-lahan efek itu mulai meghilang dan setelah ia pulih sempurna, ia terkadang memperhatikan Chika yang sedang duduk di tangga depan kampus, tapi ia masih ragu menghampirinya, sudah beberapa hari ini Miko melihat Chika selalu menghindarinya, padahal Miko merasa tidak pernah melakukan apapun kepada Chika, ya hanya kesalahpahaman disebabkan oleh efek hipnotis tersebut.

Chika yang melihat Miko sedang kesulitan mengerjakan tugasnya di tangga kampus, ia kemudian menghampiri Miko dan menawarkan bantuan untuk mengerjakan tugas Miko, dengan senang hati Miko menerima kebaikan hati Chika tersebut, yah walaupun Chika masih sedikit kecewa dengan prilaku Miko di hari yang lalu.

Di keesokan harinya Miko berbelanja di mall dan tanpa sengaja bertemu dengan Chika di sana yang sedang berbelanja buah, ia pun bertanya apa yang membuat Chika selama ini menghindari dirinya. Setelah itu Miko berusaha memperbaiki hubungannya dengan Chika yang penuh kesalapahaman tersebut, ia kemudian janjian bertemu dengan si Chika di mall, ia mereka bertemu di sebuah meja kosong di mall, Miko memberi pakaian untuk Chika yang tadi ia beli, Chika kemudian mengoceh bahwa baju yang ia berikan sangat sempit untuk dirinya, ia membutuhkan baju yang lebih besar lagi, mendengar hal itu Miko tertawa lepas memperlihatakan deratan giginya yang rapi dan bersih, Chika tersipu malu, Miko berkata "Enggak kok, ini pasti pas berdasarkan ukuranmu, nah baju ini kamu pakai nanti malam, kita makan malam di restoran nanti pukul 9.00 yah," Chika mengangguk pertanda menyetujuinya dengan ekspresi bibir tersenyum memukau.

Mereka pun akhirnya bertemu di restoran yang mewah tersebut dengan duduk berdua di meja yang telah dihiasi dengan cantik, suasana romantis menerpa mereka di saat mereka saling bertatapan, dan Miko memecahkan lamunan Chika dengan berkata "Aku minta maaf yah Chik, jika aku memang punya salah sama kamu akhir-akhir ini," tanpa menunggu lagi Chika spontan mengatakan bahwa ia memaafkan Miko.

Melihat hubungan asmara Miko dan Chika semakin erat saja, Helen dan Gio punya rencana lagi untuk memisahkan Miko dan Chika, mereka berkonspirasi untuk membuat hubungan mereka retak lagi, yang dimana setelah itu Gio bisa mendapatkan Chika dan Helen bisa berhubungan lagi dengan Miko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun