Bertemu dan berkumpul kembali dengan teman-teman SD di hari Kamis 8 Februari 2024 kemarin di rumah seorang kawan dekat kebon nanas selatan Jakarta Timur nggak jauh dari kami bersekolah dulu merupakan hal yang membahagiakan.Â
Terlebih, seorang Mis Juli yang setelah 40th baru bisa bertemu lagi. Lama sekali? Iyaa karena grup alumni merah putih ini baru bisa dibentuk hampir kurang lebih setahun lalu. Selama ini mis Juli belum bisa hadir bertemu kembali dengan teman-teman, yang ternyata sudah berserakan di berbagai wilayah. Ada yang karena pekerjaannya, juga karena menikah dan mendapat suami atau istri di wilayah yang jauh. Seperti teman kami Sumando Simanjorang yang kini berdomisili di Kalimantan Timur, Balik papan.Â
Memanfaatkan libur panjang sebelum pemilu ini Beliau sengaja hadir untuk bertemu dengan kami teman-teman SD-nya sekaligus menengok ibunya yang memang masih tinggal di rumah kecilnya di Pasar Istrat (sebutannya) tempat kami kecil berkumpul. Mis Juli merasa bahagia sekali karena  bagaimanapun mereka adalah bagian dari perjalanan hidup sebelum akhirmya tiba pada usia ini. Banyak hal yang kami bicarakan dengan lucu dan tak ada habisnya. Sampai tiba bicara tentang kesehatan.Â
Maklum usia kami sudah pada kisaran separuh abad lebih. Kami memang generasi 70 an he he. Tapi alhamdulillah masih bisa bertemu adalah rezeki Allah yang sangat kami syukuri. Â Walau biasaa kalau udah seumur ini, perbincangan kami nggak jauh dari bercerita tentang kesehatan. Seperti pada umumnya, ketika muda mengejar rezeki melupakan kesehatan. Sementara saat sudah berumur jelang pensiun pasti mengejar sehat melupakan keuangan, berapapun akan dikorbankan.Â
Nah, berangkat dari pengalaman pribadi juga yang memiliki keluarga dan orang tua terdekat yang meninggal hampir rata-rata di bawah umur 50th, sangat bersyukur sekali dikaruniai umur lolita. Lolos lima puluh tahun he he katanyaa. Sejak 2018 Mis Juli belajar ilmu Tapping the Post yaitu the power of self therapy. Apa itu? Bagaimana mengobati diri sendiri dengan menggunakan akupuntur 2 jari tangan. Dimana kita mengetuk titik-titik meredian tubuh yang langsung ke pusat-pusat sakit.Â
Biasanya mis Juli menggunakan SUDS (skala ketidaknyamanan yang dirasakan pada tubuh) masing-masing intensitas nya 1 sampai 10, dan minta air putih satu gelas (biasanya hangat setengah panas).Â
Diawali dengan menggunakan pengantar air putih yang diminum sebagai perantara meneruskan oksigen yang kita ambil dengan menarik napas 3x2 diambil dari hidung dan dikeluarkan melalui mulut. Lalu dilanjutkan dengan melakukan afirmasi meletakkan tangan kiri di tengah dada dan tangan kanan mengetuk-ngetuk sambil mengucapkan kata-kata positif yang digunakan untuk memberikan penegasan kepada diri sendiri.Â
Contoh, Ya Allah meskipun saat ini kepalaku sakit, dadaku sakit dan sedikit sesak, aku pasrah aku ikhlas, aku ridha, diucapkan sebanyak 3xÂ
Setelah itu mulai mengetuk atau tapping 8-10 ketukan 2 jari tangan kita ke titik-titik sederhana meredian tubuh. Pertama ubun-ubun, alis dalam, alis luar, di bawah mata, bawah hidung, bawah mulut, di bawah leher di tonjolan kanan kiri, di bawah ketiak satu tapak tangan, dan di bawah payudara baik laki-laki maupun perempuan. Semua dilakukan mulai dari kanan lalu lekiri sebagai hitungan satu putaran. Jika sakit biasanya sampai 3 putaran. Walau ada juga satu putaran sudah mulai terasa misalnya mulai tahak atau kentut-kentut anginnya dalam tubuh dikeluarkan. Biasanya pasien mulai malu-malu, tapi buat mis Juli therapis biasanya malah senang karena artinya therapy berjalan baik.Â
Setelah tapping atau ketukan selesai ditutup dengan tarik napas kembali 3x2 dengan tarikan terakhir ditahan satu sampai dua ketukan. Lalu ditutup dengan menghabiskan air di gelas.Â
Apa reaksinya? Biasanya ada yang menyampaikan lebih tenang, lega, pusing berkurang, dan segala apa yang dirasa sebelum tapping SUDS nya berkurang. Kalau sebelumnya mengatakan sakitnya bisa sampai skala 9-10 biasanya setelah tapping the post jadi berkurang 7-8 bahkan jauh di bawah itu.Â
Disarankan untuk dilakukan kembali 2-3 kali lagi agar bertambah kurang sakitnya. InshaAllah selain sakit, masalah psikis juga akan berkurang jika dilakukan secara rutin satu hingga tiga hari lamanya. Alhamdulillah. Mis Juli bisa membagikan dan mengajarkan ini kepada teman-teman merah putih sebagai bekal dan mengurangi minum obat-obatan kimia. Efeknya kerja ginjal jadi lebih ekstra.Â
Inilah cerita mis Juli di libur Imlek kali, ini . Cerita sahabat apa?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H