Mohon tunggu...
Mis Juli
Mis Juli Mohon Tunggu... Guru - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah perjalanan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tiga Model Ujian Allah dan Cara Menghadapinya

15 Juni 2021   16:52 Diperbarui: 15 Juni 2021   17:09 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

3. Ujian Besar

 Ujian ini membuat goyang hati seseorang. Ujian Allah ini membuat seseorang susah tidur, karena diserang dari banyak sisi. Intinya ujiannya paling berat. Saat harus melepas hijab untuk pekerjaan, harus mengikuti sistem salah yang tidak sesuai dengan perintah-Nya karena takut dipecat, harus korupsi atau berbohong untuk menyelamatkan atau meraih segalanya (duniawi) dengan mudah dan berlimpah kekayaan. Inilah yang disebut dengan Wara', yaitu menahan diri dari hal syubhat yang bisa jadi haram atau makruh. 

Orang yang wara' meninggalkan perkara yang tadi ms Juli sebutkan agar tidak terjerumus dalam perkara yang dilarang. Ia hanya mau berpegang dengan sesuatu yang sudah jelas agar agamanya selamat.

Jika kita mendapat ujian ketiga ini dan bisa melewati, berarti kita luar biasa, akan diangkat pada kedudukan tertinggi dari sekian ujian yang ada. 

Seseorang seharusnya bahagia berada pada posisi ini, ikhlas terpilih dari sekian banyak hamba Allah di muka bumi. Artinya, Allah akan mengangkat derajatnya. Bersabar dan tetap Istiqomah sesuai aturan-Nya, walau pahit untuk kita tapi yang terbaik diberikan untuk kita di hari akhir nanti. 

"Allah percaya pada kamu, maka berbahagialah. Yakinlah, mustahil Allah berikan ujian kalau kamu tidak sanggup melewatinya." 

Demikian sahabat, tiga model Ujian Allah dan cara menghadapinya. Doanya kita bisa menjadi manusia yang mampu menghadapi ujian apapun, untuk naiknya level keimanan kita, serta dijauhi dari godaan agar tidak tergelincir pada dosa, kemaksiatan, dan menduakan ke-Esaan-Nya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun