Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budaya dan Karakter Bangsa , Bukan Hanya Sekedar Wacana Tapi Jadikan Gerakan !!

11 Oktober 2015   18:23 Diperbarui: 11 Oktober 2015   19:59 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mendidik ananda siswa dijaman globalisasi saat ini benar benar  butuh ekstra sabar , ekstra belajar , ekstra  . . . . . . .memahami jaman yang sudah berbeda ini  . . .tapi kuncinya sama menginginkan ananda menjadi kebanggaan ayah ibu dunia akhirat , menjadi qurrota ayyun yang mendoakan . Tapi kalau salah didik , kita sendiri yang repot kedepan bisa jadi bumerang untuk kita ortu sendiri , karena guru juga orang tua ke dua disekolah setelah orang tua kandung , yang punya tugas sama mendidik . Semua orang tua pasti punya rasa kasih , tapi kasihan sekarang atau nanti ? Karena kasihan sekarang justru malah menjerumuskan ananda di hari tua nanti . 

 

 Ya sesungguhnya ketika kita berani berkomitmen sebagai pendidik  disaat itu juga kita tetap harus mengukur diri dan menegakkan professional didalamnya , tapi ternyata menggenggamnya tidak semudah mengucapkannya . Dan aku harus berusaha menuju itu , karena sekali lancung seumur hidup orang tidak akan percaya . Akan menjadi ladang amalku saat menegakkan tanggung jawab mendidik siswa , nikmatnya bekerja sebagai guru ini adalah mendapat gaji dunia akhirat dengan ketulusan yang luar biasa kita pertanggung jawabkan pada Allah bukan pada manusia . 

 

 Aku tidak ada maksud apapun  dengan idealisku , hanya berusaha menjadi dan memberikan yang terbaik disetiap moment kehidupanku yang mungkin hanya sebentar atau lama entah siapa yang tahu . Karena aku sadar ini bentuk pengabdianku sebagai manusia , ibu , muslimah dan guru . Jadi model yang dilihat bukan cuma omdo ( omong doang ) tapi sikap, ucapan dan perbuatannya tidak sama . Walau kadang banyak godaan dengan keinginan keinginan manusiaku . Hanya berharap bisa dan selalu bermanfaat untuk siapapun dalam hidupku . 

 

Bismillah kembali siap meraih ladang amalMu ya Allah, cukup sejenak lostdown, dont care with other , only student that i think selalu ada pro dan kontra akan sikap idealisku .Kemuliaan dimata Allah  lebih utama dibandingkan dimata manusia . Guru juga manusia dan manusia sebagai mahluqNya yang dhoif/ lemah . Namun passion / kecintaanku mengajar  dan kalian muridku adalah kesadaran yang menjadi obat dari segala kelemahan hati . Tetap menjadi Waduk Ilmu yang siap dialirkan dan menciptakan change of agent  ( agen perubahan )  . 

 

Guru memang bukan manusia super yang bisa langsung merubah sekejap mata karakter yang kurang berkenan , juga bukan malaikat yang tak punya kelemahan berbuat . . .namun keinginan dan tanggung jawab pada sang Penciptalah akhirnya bermuara segala ujung kelelahan dan kesedihan atas segala ketidak berdayaan keinginan kesempurnaan sikap . Tetap tugas kita mengingatkan walau yang terbaik adalah kekompakan dan kerja sama semua pihak stakeholder , takkan mampu merubah wajah pendidikan sendiri dan dalam waktu yang singkat . 

 

 Ya Allah aku tahu , wajah anak bangsa hari ini adalah hasil torehan kami pendidik berpuluh puluh tahun sebelumnya . Namun kuatkan hati ini dan hati seluruh pendidik dipenjuru negri ini , untuk tetap istiqomah menegakkan karakter mulia untuk anak bangsa walau apapun tantangan dan kendalanya .  Berikan hidayah dan Bukakan hati hati para penguasa , kawan kawan pendidik dan seluruh stake holder pendidikan yang terkait untuk bersatu padu , bahwa ini harus segera dimulai sebelum kehancuran dimulai dan berujung pada akhirnya nanti .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun