Mendidik ananda siswa dijaman globalisasi saat ini benar benar  butuh ekstra sabar , ekstra belajar , ekstra  . . . . . . .memahami jaman yang sudah berbeda ini  . . .tapi kuncinya sama menginginkan ananda menjadi kebanggaan ayah ibu dunia akhirat , menjadi qurrota ayyun yang mendoakan . Tapi kalau salah didik , kita sendiri yang repot kedepan bisa jadi bumerang untuk kita ortu sendiri , karena guru juga orang tua ke dua disekolah setelah orang tua kandung , yang punya tugas sama mendidik . Semua orang tua pasti punya rasa kasih , tapi kasihan sekarang atau nanti ? Karena kasihan sekarang justru malah menjerumuskan ananda di hari tua nanti .Â
Â
 Ya sesungguhnya ketika kita berani berkomitmen sebagai pendidik  disaat itu juga kita tetap harus mengukur diri dan menegakkan professional didalamnya , tapi ternyata menggenggamnya tidak semudah mengucapkannya . Dan aku harus berusaha menuju itu , karena sekali lancung seumur hidup orang tidak akan percaya . Akan menjadi ladang amalku saat menegakkan tanggung jawab mendidik siswa , nikmatnya bekerja sebagai guru ini adalah mendapat gaji dunia akhirat dengan ketulusan yang luar biasa kita pertanggung jawabkan pada Allah bukan pada manusia .Â
Â
 Aku tidak ada maksud apapun  dengan idealisku , hanya berusaha menjadi dan memberikan yang terbaik disetiap moment kehidupanku yang mungkin hanya sebentar atau lama entah siapa yang tahu . Karena aku sadar ini bentuk pengabdianku sebagai manusia , ibu , muslimah dan guru . Jadi model yang dilihat bukan cuma omdo ( omong doang ) tapi sikap, ucapan dan perbuatannya tidak sama . Walau kadang banyak godaan dengan keinginan keinginan manusiaku . Hanya berharap bisa dan selalu bermanfaat untuk siapapun dalam hidupku .Â
Â
Bismillah kembali siap meraih ladang amalMu ya Allah, cukup sejenak lostdown, dont care with other , only student that i think selalu ada pro dan kontra akan sikap idealisku .Kemuliaan dimata Allah lebih utama dibandingkan dimata manusia . Guru juga manusia dan manusia sebagai mahluqNya yang dhoif/ lemah . Namun passion / kecintaanku mengajar  dan kalian muridku adalah kesadaran yang menjadi obat dari segala kelemahan hati . Tetap menjadi Waduk Ilmu yang siap dialirkan dan menciptakan change of agent  ( agen perubahan )  .Â
Â
Guru memang bukan manusia super yang bisa langsung merubah sekejap mata karakter yang kurang berkenan , juga bukan malaikat yang tak punya kelemahan berbuat . . .namun keinginan dan tanggung jawab pada sang Penciptalah akhirnya bermuara segala ujung kelelahan dan kesedihan atas segala ketidak berdayaan keinginan kesempurnaan sikap . Tetap tugas kita mengingatkan walau yang terbaik adalah kekompakan dan kerja sama semua pihak stakeholder , takkan mampu merubah wajah pendidikan sendiri dan dalam waktu yang singkat .Â
Â
 Ya Allah aku tahu , wajah anak bangsa hari ini adalah hasil torehan kami pendidik berpuluh puluh tahun sebelumnya . Namun kuatkan hati ini dan hati seluruh pendidik dipenjuru negri ini , untuk tetap istiqomah menegakkan karakter mulia untuk anak bangsa walau apapun tantangan dan kendalanya . Berikan hidayah dan Bukakan hati hati para penguasa , kawan kawan pendidik dan seluruh stake holder pendidikan yang terkait untuk bersatu padu , bahwa ini harus segera dimulai sebelum kehancuran dimulai dan berujung pada akhirnya nanti .