Â
Siang ini aku dan Si Bungsu keluar untuk mencari buah pepaya sebagai bukaan kami nanti. Sedikit heran kulihat banyak anak sekolah berkeliaran bersama orang tuanya. Kecamatan juga penuh dengan orang tua dan anak sekolah. "Astaghfirullah Dek, Ibu lupa hari ini pembukaan sekolah masuk SMP dan SMA/SMK, Nak," kataku sambil nyengir sendiri. Maklum aku sudah melewati masa-masa itu dulu dan bersyukur tidak usah lewat jalur online yang mulai tahun ini PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) wajib dilaksanakan. Alhamdulillah bungsuku sudah kelas XI SMK, itu pun di sekolahku swasta. Lumayan kepsekku sebelumnya memberi keringanan hanya membayar 1/3 dari uang gedung yang sudah ditetapkan. Itu pun bisa dicicil.
Kembali ke online tadi, teringat Senin kemarin, Pak De Becak langgananku sejak 8 tahun lalu datang ke rumah. Dia memang kadang suka kuperbantukan untuk membereskan tempat tinggal yang sekaligus jadi tempat usaha privat. Dulu sering kuminta antar-jemput nomor 2 dan Si Bungsu ke mana-mana, tapi sejak mereka SMP, mereka sudah tidak mau. Malu katanya he he. Nah Si Pak De ini ternyata mau memasukkan anaknya ke SMK Negeri Cibitung. Geli aku mendengarnya.
"Bu, Bu, Pak De dikasih tau dong, okline itu apa ya Bu."
"Okline? Untuk apa, Pak De?"
"Iya bontot kan mau masuk sekolah Bu. Kata anaknya sekarang harus lewat okline atau ongkline ya Bu?" katanya polos.
Aku nyengiiiir saja mendengar itu. "Online, Pak De. Lewat internet sekarang," kataku gitu. "Gini deh, anak Pak De mau masuk mana siiih?" kataku masih senyum geli.
"Katanya maunya SMK 1 Cibitung, Bu. Ga mau yang lain katanya."
"Oh gitu, coba deh Pak De buka di internet yaa, soalnya paketan internet saya lagi habis hari ini. Mungkin tanggal 1 baru saya isi lagi Pak De kataku."
"Nah, itu Bu, katanya bukannya tanggal 1, ooooh gitu."