Kuusaikan kesehatan yang hampir lewat . . untuk menjemput episode harapan berikutnya . Menatap lebih tegar kedepan , melarikan segala nestapa hanya diselembar sajadah panjang yang selalu dihiasi tetesan air mata penyesalan . Meyakini ini adalah kehendak Nya . . .dan mantap kutrima tawaran untuk berkarir di negri orang dengan rasa optimis jauh melesat lebih tajam .
Buah hatiku mengantar hingga terminal keberangkatan Soetha dengan senyum dan kebahagiaan melepas bundanya . Sebuah sms kulayangkan . . ." Ijinkan aku pergi . . .menjemput kebahagiaan dan masa depan tanpamu mas , dan itu keniscayaan . Semoga Engkau Bahagia . . ." singkat tapi membuat senyumku mengembang menatap angkasa masa depan terbayang . Sebuah telpon dari nomer yang belum kukenal dan kuangkat , sebuah suara kenangan kudengar lagi , bertanya dan meminta maaf berkali kali tanpa memberi kesempatan untuk kujawab . 10 menit kemudian , hanya kujawab singkat " Terimakasih . .!! pagi ini aku meninggalkan Indonesia . . .dan kututup untuk kemudian kumatikan , mengingat pengumuman untuk segera masuk ke pesawat .
Apa lagi yang aku tangisi . . .semua telah berlalu .
Griya Tambun , 21 April 2015 " Alun alun Nganjuk membuat ingatanku melayang . . .padanya "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H