Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Ijinkan Aku Pergi...

20 April 2015   23:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:51 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuusaikan kesehatan yang hampir lewat . . untuk menjemput episode harapan berikutnya . Menatap lebih tegar kedepan , melarikan segala nestapa hanya diselembar sajadah panjang yang selalu dihiasi tetesan air mata penyesalan . Meyakini ini adalah kehendak Nya . . .dan mantap kutrima tawaran untuk berkarir di negri orang dengan rasa optimis jauh melesat lebih tajam .

Buah hatiku mengantar hingga terminal keberangkatan Soetha dengan senyum dan kebahagiaan melepas bundanya . Sebuah sms kulayangkan . . ." Ijinkan aku pergi . . .menjemput kebahagiaan dan masa depan tanpamu mas , dan itu keniscayaan . Semoga Engkau Bahagia . . ." singkat tapi membuat senyumku mengembang menatap angkasa masa depan terbayang . Sebuah telpon dari nomer yang belum kukenal dan kuangkat , sebuah suara kenangan kudengar lagi , bertanya dan meminta maaf berkali kali tanpa memberi kesempatan untuk kujawab . 10 menit kemudian , hanya kujawab singkat " Terimakasih . .!! pagi ini aku meninggalkan Indonesia . . .dan kututup untuk kemudian kumatikan , mengingat pengumuman untuk segera masuk ke pesawat .

Apa lagi yang aku tangisi . . .semua telah berlalu .

Griya Tambun , 21 April 2015 " Alun alun Nganjuk membuat ingatanku melayang . . .padanya "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun