Ketiga, memprioritaskan kesederajatan serta transparansi. Seperti yang disebutkan dalam pancasila sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Artinya tentang kemanusiaan sudah ditetapkan sejak dulu, bahwa kita diwajibkan untuk senantiasa menghargai sesama, tidak memandang sebelah mata orang yang berbeda baik dari fisik, agama, maupun sosial dan budayanya.
Maka, semua manusia akan dianggap sama baik dari segi manapun tanpa adanya diskriminasi. Dengan sikap transparansi atau terbuka artinya setiap orang harus menjalani kehidupan dengan sikap yang jujur dan tidak boleh ada hal-hal yang harus ditutupi. Yang keempat adalah ruang publik yang bebas.Â
Artinya setiap orang dari beberapa wilayah memiliki hak dalam berkehidupan. Mereka bebas dalam mengekspresikan dirinya, memiliki akses penuh dalam berbagai kegiatan politik, berserikat dan juga bekerjasama, menyampaikan pendapat yang berbeda, dan juga berkumpul serta mendapatkan informasi secara luas. Kelima, supremasi hukum. Ialah kekuasaan tertinggi berada pada hukum. Letak keadilan ada berdasarkan penerapan hukum yang benar.Â
Bersifat netral dimana kembali lagi bahwa tidak ada yang namanya diskriminasi baik dari kehidupan sosial atau pribadi maupun dari pangkat atau jabatan dalam kehidupan di sebuah wilayah. Semua orang akan mendapat hukuman untuk kesalahan yang telah diperbuat. Keenam, keadilan sosial.Â
Sama seperti sebelumnya, contohnya jika ada seorang pegawai dan pedagang kaki lima. Gerobak dari pedagang kaki lima disrempet di pinggir jalan hingga barang dagangannya hancur semua dan seorang pedagang juga terluka. Akan tetapi, seorang pegawai yang menabrak menggunakan mobil pajero tersebut malah menyalahkan seorang pedagang.Â
Menurut hukum persidangan yang disalahkan adalah seorang pedagang karena hakim dari penentu hukum tersebut merupakan teman dari seorang pegawai. Dan akhirnya seorang pedagang yang terkena dampak rugi. Yang terakhir adalah partisipasi sosial. Hal ini adalah point terpenting. Mengapa? karena tentu saja kita hidup sebagai makhluk sosial. Dan untuk membangun sebuah wilayah yang baik perlu kerjasama yang baik dari masing-masing individu demi tercapainya tujuan dan lingkungan sosial yang bersih.
Tentu siapa yang tidak mau jika kehidupan sosial kita bersama orang-orang yang baik dan mudah untuk diajak berunding tentang kebenaran. Andai saja jika tetangga kita adalah orang yang sangat nakal dan anti sosial. Tentu jika orang tersebut untuk diajak berunding atau bermusyawarah akan sulit diajak bernegosiasi karena sifat tertutupnya dan keras kepala.Â
Maka sebagai makhluk sosial yang kembali lagi kita ini tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Kita pasti membutuhkan bantuan orang lain, maka patut bagi kita selain memikirkan diri sendiri juga memikirkan orang lain. Apa yang hal buruk kita lakukan bisa saja berdampak buruk juga kepada orang lain. Saling membantu satu sama lain dan menjadi pribadi yang lebih baik bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H