Mohon tunggu...
Misbul Abdillah
Misbul Abdillah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Blogger-man//Penulis Sajak-Indonesia//Linked in: Misbul abdillah/seorang backpackers/Fanpages on facebook: Abdi Backpackers //wiraswasta Beredar di akun twitter @abdi_cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekilas Bulan Sabit di Pandangan

24 Juni 2012   15:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:35 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misbulabdillah17 Kompasiana.com- Lengah alam yang kembali terukir dingin kembali tidur kembali bermain di ingatan, musik daerah memberikan harapan untuk semangat yang kuat akan tradisi tradisi daerah yang mungkin juga kami lupakan, dan saya sendiri masih bermain di pelipur lara, melihat bulan sabit malam yang terukir di ufuk barat seakan ingin  di ajak berbicara, dan berbicara-bicara ini adalah alam alam fikrian ku yang bermain, seolah ada jawaban yang mungkin ia lontarkan

Malam apa kabarnya

malam dimana dirimu

dan malam kembali lah dalam hangat

pankuan dirimu

yang terurai dari jauhnya ingatan

malam malam yang ada bulan

bulan sabit terlihat indah

Berjalan jalan fikiran di atas langit

langit yang keras

kelam dan tak ada raihan kehidupan

di ufuk malam ada bintang

satu persatu di larikan

malam di gelombang jiwa

yang tengelam

dalam buain tangan sendiri

rasa lelah tak ada arti

jika malam kembali terukir

dengan senyuman

di Pandangan malam

Bulan sabit malam di lirih tatapan

malam yang lirih dan lara dalam larian

sendu senda merenda

Jauh dari ingatan ini, hanya tersirat alam yang bermain. di teriak malam di udara adalah imajinasi penuh yang lara, dan akan di kuatkan dalam kosakata cinta yang terukir, jauh lara tak terkira dari. mana larinya fikiran ini semua akan tercipta sebagaimana mestinya, wahai malam yang malam, kembali kan dirimu yang terang benderang. Pekanbaru Utara (24/7) di catatan malam sebelum tidur@abdi_cakrawala

Promentory – Enya Song Lyrics

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun