Misbulabdillah17 Kompasiana.com- Malam malam ini rasa-rasa di mana kekuatan kata kata ini semakin kuat dan semakin di rasakan akan bergetar, dimana yang gelap gulita. ada secercah harapan baru di lahirkan, dan rasa kemandirian yang besar ini adalah mandiri kan diri, diruang waktu yang tersembunyi di alam bawah sadar-majemuknya waktu di dalam, hati ada rasa yang tersembunyi akan lahirkan diri ini ada rasa yang tersembunyi di kemudian hari, kami berjalan di kehidupan moderen ini dengan rimba hutan yang tinggi, dengan buta nya aksara kami lalui bersama, tapi kami tetap berjalan dengan konsekuensi baru di depan, jauhkan juga selat lingga dan kepulaun Riau lama, di mana kami berkumpul dan bercengkrama antara sesama kami, kata kata penyambung lidah, kuat dan di dokumentasi kan dengan tulisan aksara arab melayu lama, dengan berbekal pujangga lama tadi. semua nya tersimpan rapi di musium ingatan, dan rapuhnya arsip lama lama kami yang tersimpan.Pulau lingga ternama
kami ada disana
dengan aksara lama dan lara
Pujangga lahir di lahirkan
dan di kebumikan
Riau kami bermain di ingatan
mengadu nasib di larian
Jurang jurang pemisah
antara kapal lama
di dermaga lama pandangan
kapal kapal kayu lama
menjadi sandaran
pandangan ingatan kesedihan
Di ingatan ini, kenangan lama itu bisa menjadi misteri yang tak akan terpecahkan sendiri, hamba hanya mengaminkan lagi dalam khayalan diri majemuk, lara jauh mata memandang. dan semua indah di dalam buain garis dan segaris tulisan
Roh kalimat ini bermain
menyapu di tangan
dan lahirkan di jantung fikiran
kata kata tersampaikan
dan agama islam jadi rujukan
ke agamaan di utamakan
dalam keseharian umat keramaian
malam terbuai harian
Kemudian kata kata ini hadir tangan hamba ini, hamba garis kan kalimat baru yang makan menguntai kata baru di sandingkan kenangan lama aksra, jauh juga jika di bandingkan, tapi lahir di era web 2.o bukan sebagai kemalangan kata kata, tapi cobaan hidup yang juga tidak terpecahkan.
hamba berjalan di kota riang
riang kota tak ternama
hamba memikirkan yang baru
dihadapan dengan cobaan baru
dorongan dorongan ini kuat
untuk mengkisahkan
kenangan baru yang akan terpecahkan
lama kembali di jauhkan akan jauh
jauh jauh rasa kelinangan
akan jual rasa ke ilmuan lama
di kehidupan nyata
Berteriak berteriak dan berteriak, dan hamba meyakinkan lagi dalam jual rasa penasaran yang hebat jauh di lamunkan jiwa, ada ada kenangan baru di lemparkan di permukaan ruang
Hamba lah pujanga lama
di lahikan di era moderanisasi
cyber sastra adalah mediasi diri
di jauahkan dengan emosi diri
rangkai rankai diri
jauh lari menyepi ruang jari
jari jari tertepi di kembalikan
Malam kian bermain, di teriak malam bulan sabi ini di ufuk malam, hanya ketenangan batin ini bermain di pusaran waktu, hamba dan leluhur aksara lama kan tetap hidup dengan rantai kata kenanngan baru di lemparkan jauh rasa hati di ungkapkan, biarkan segores tulisan hamba akan bermain, di relung mata memandang, raih kami yang jauh di dalam gemgaman, dan hamba akan mengetarkan perasaan diri yang jauh kalam, lari kan diri dalam dekapan, malam yang dingin di sejuta emosi diri yang kuat terdalam. sendu senda merenda @abdi_cakrawala
Promentory – Enya Song Lyrics
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H